Manis jangan segera ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan
Wednesday, 8 December 2021
Sunday, 5 December 2021
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan dan Kepramukaan
Oleh Suyatno
Pembina Gugus Depan
Orang mengira kecerdasan buatan (artificial) hanyalah tumpukan kabel, jaringan, program, dan statistika. Padahal itu hanyalah komponennya saja. Kecerdasan buatan lebih mengarah pada tindakan terintegrasi yang mampu menjalankan perintah manusia untuk mempermudah hidup manusia itu sendiri. Semakin lincah manusia menciptakan program baru tentu akan semakin banyak temuannya.
Temuan itu mewujud ke dalam pola dan kinerja yang mempercepat, memudahkan, dan membantu manusia. Dapatkah temuan itu merambah dunia kepramukaan? Tentu, jawabnya adalah sangat mungkin. Kemungkinan ada temuan berbasis kecerdasan buatan dalam kepramukaan karena banyak peluang dalam kepramukaan dan SDM Gerakan Pramuka banyak yang memenuhi syarat untuk itu. Itu adalah pekerjaan rumah bagi penggawa kepramukaan.
Syarat pemenuhan tersebut adalah (1) berpikir kritis yang penuh kedamaian, (2) kebersamaan penuh dengan kolegialitas, (3) terdapat ruang dan waktu berdialog dan berdiskusi, (4) hilangkan arogansi individu yang menguasai individu lainnya (5) lepaskan baju asali sehingga dapat melebur dalam kancah kepramukasn, dan (6) bersatunya tekad demi kemajuan kepramukaan Indonesia.
Gerakan sebagai ciri kepramukaan adalah modal bertemunya segala latar keilmuan, aneka latar tugas, dan aneka kalangan bangsa Indonesia. Untuk menghidupkan sebuah gerakan diperlukan kepemimpinan yang damai, seimbang, terbuka, dan berada di semua hati. Gerakan yang demikian itu akan dimamis dalam mewujudkan dunia ciptaan kecerdasan buatan.
Contoh hasil produk kecerdasan buatan adalah robot pengingat jadwal, tenda pintar, robot jejak jelaha pintar, robot pola sandi, dan seterusnya. Bisa jadi contoh tersebut dapat terwujud. Apalagi, di GP terdapat pusat penelitian yang tampaknya mampu mewujudkan secara inovatif.
Kecerdasan buatan bersumber dari permasalahan di satuan-satuan pendidikan. Personal yang ada di satuan pendidikan itu adalah pembina dan pelatih. Untuk itu, diperlukan tumpukan problem kepramukaan dari mereka karena temuan berdasarkan kecerdasan buatan selalu berangkat dari problem autentik. Mereka diberikan ruang dan waktu untuk berdiskusi mendalam.
Di gudep pun, temuan program diperlukan. Peserta dilatih untuk penciptaan. Pramuka produktif perlu dibiasakan ke peserta didik sehingga mahir dalam penciptaan. Bukankah membina yang asyik itu progresif. Membina yang tidak asyik itu stagnan, itu-itu saja, dan kering. Marilah membina ke arah penciptaan betbasis kecerdasan buatan. Selamat membina. #kakyatno
Monday, 22 November 2021
Menajem Resiko " Cukupkah "
Untuk Kegiatan Alam Terbuka Manajemen Risiko Saja Tidak Cukup
Oleh Suyatno
Pembina Gugusdepan
Untuk hasil terbaik, yakni meningkatnya kreativitas, percaya diri, dan kebahagiaan diri dari pengalaman kegiatan alam terbuka, manajemen risiko saja tidak cukup. Manajemen risiko hanya membentengi agar aman dan selamat akan, saat, dan setelah kegiatan. Jika hanya konsentrasi di manajemen risiko, seseorang akan mendapatkan rasa was-was, khawatir, dan hanya cari amannya saja. Manajemen risiko tugasnya memberikan asuransi keselamatan semata. Lama-kelamaan zona aman menjadi pembiasaan. Pada akhirnya, kreativitas dan inovasi yang bersandar pada keberanian menemukan jalan buntu.
Ada tiga manajemen lagi yang diperlukan dalam kegiatan alam terbuka. Ketiga manajemen itu adalah manajemen dampak, manajemen interpersonal, dan manajemen antarpersonal. Ketiga manajemen itu terhubung dan tersambung dengan manajemen risiko.
Manajemen dampak terkait dengan hasil yang akan diperoleh dari kegiatan alam terbuka itu. Jika hasilnya kabur, tidak jelas, dan hanya memeroleh capek saja, percuma saja kegiatan alam terbuka. Manajemen dampak bersinggungan dengan tujuan yang dicapai dan dampak positif setelah tujuan itu diraih. Contohnya, sebelum kegiatan alam terbuka, peserta didik ragu-ragu dan takut. Namun, setelah mengikuti kegiatan alam terbuka peserta didik menjadi tegas dan berani. Oleh karena itu, pembina perlu mengkalkulasi tujuan kegiatan. Tujuan perlu dianalisis sampai pada penentuan komponen yang diperlukan dalam rangka pencapaiannya. Manajemen dampak perlu dilakukan dengan sempurna.
Manajemen interpersonal terkait dengan skill atau kecakapan individu di alam terbuka. Manajemen interpersonal diawali dari need asesment peserta didik. Seberapa mampu berjalan, berkegiatan tali dan alat lain, mendaki, meloncat, memanjat, dan sebagainya sesuai dengan hasil survei. Kecakapan peserta didik perlu dilatihkan dan dirutinkan sebelum di alam terbuka. Jadi, tidak boleh tanpa persiapan, peserta didik diajak langsung ke alam terbuka semisal hutan atau gunung. Manajemen interpersonal dijalani oleh pembina dan peserta didik secara simultan dan kuat.
Terakhir, manajemen antarpersonal perlu dikuatkan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan tepat dan benar. Sedikit saja seseorang salah berkomunikasi di hutan tentu akan berakibat fatal. Apalagi, di alam terbuka diperlukan berkelompok untuk memudahkan dan melancarkan. Ilmu komunikasi perlu didalami mereka agar terjadi kebersamaan saat di alam tetbuka. Saling menerima, memberi, dan menyadari memberikan bumbu keberhasilan.
Nah, manajemen risiko saja tidak cukup, bukan? Marilah mendidik anak melalui media alam terbuka dengan empat manajemen risiko. Jika hanya manajemen risiko saja yang digarap hasilnya akan landai saja.
#kakyatno
Friday, 19 November 2021
BIVAK
Bivak (Bahasa Perancis : Bivouac) adalah tempat berlindung sementara (darurat) di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binstang buas dan angin.
Mendirikan BIVAK adalah teknik penting yang harus dikuasai jika hendak berkemah.
BIVAK merupakan salah satu kemampuan wajib survival di alam bebas.
SURVIVAL adalah kemampuan seseorang untuk bertahan hidup dalam keadaan yang kurang menguntungkan di sekelilingnya.
Timbulnya kebutuhan SURVIVAL karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Yang dimaksud dengan BIVAK :
Adalah tempat berlindung sementara (darurat) di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas dan angin.
Fungsi BIVAK :
Untuk berlindung.
Alat dan bahan pembuatan BIVAK :
1. Bahan Alam :
Seperti pepohonan (dahan, ranting, daun2)
batu-batu, gua dan sebagainya.
2. Bahan yang sudah jadi :
seperti Jas hujan, ponco, flysheet atau
parasut.
(Sumber : Goggle)
Thursday, 18 November 2021
SANG GARUDA
Sang Garuda, Pengobar Semangat Juang Bangsa.
Sutomo atau mungkin lebih kita kenal dengan Bung Tomo merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional yang pertama muncul dibenak kita saat membahas tentang hari pahlawan yang juga bertepatan dengan hari ini. Dimana dalam pertempuran 10 November 1945 lalu, orasi-orasi beliaulah yang membakar semangat juang arek-arek Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Namun mungkin tak banyak yang tahu bahwa Bung Tomo pernah "ditempa" pada kawah candradimuka kepanduan ketika beliau masih muda, tepatnya saat beliau berusia 14 tahun dimana beliau bergabung sebagai anggota KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Nama beliau pun mulai dikenal oleh publik ketika Bung Tomo menjadi orang ke-2 dari seluruh penjuru Hindia Belanda yang berhasil mendapatkan gelar Pandu Garuda (atau Pandu Kelas 1) ketika beliau berusia 17 tahun.
Saat Bung Tomo beranjak dewasa, beliau mengambil profesi sebagai seorang jurnalis dan sempat bergabung dengan sejumlah kelompok politik & sosial. Pada tahun 1944 beliau terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang di sponsori pemerintah Jepang, namun hampir tak ada seorang pun yang "mengenal" beliau kala itu.
Tapi semua itu berubah ketika pada bulan Oktober hingga November 1945, berkat orasi-orasi beliau melalui Radio Pemberontakan yang terletak di Jalan Mawar, Surabaya. Berawal dari peristiwa di Hotel Yamato pada tanggal 30 September yang membuat rakyat marah, selama sebulan lebih beliau berorasi dan menyulut semangat juang rakyat Surabaya kala itu. Tiap pukul setengah enam sore, rakyat berkumpul untuk mendengarkan orasi yang beliau kumandangkan lewat radio, bahkan dikatakan juga banyak orang yang memasang pengeras suara di tiang-tiang tinggi hingga orasi beliau menggelar di seluruh Surabaya.
Semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme yang beliau dapat dari pandu inilah yang ingin beliau sampaikan kepada rakyat dan pejuang Surabaya kala itu. Semangat yang tetap beliau emban hingga dewasa dalam kehidupan sehari-hari beliau. Pada buku "Sulistiana Sutomo, Bung Tomo Suamiku: Biar Rakyat yang Menilai Kepahlawananmu" salah satu kata "Mas Tom" yang teringat oleh ibu Sulistiana istri dari Bung Tomo adalah: "Kalau kamu hidup pada zaman Belanda, sebelum diambil menantu pasti ibuku akan bertanya, apakah kau bisa masak. Sini, kamu kuajari masak. Aku ini jago masak. Waktu kepanduan harus diuji masak."
"Betul, percayalah. Aku ini seorang pandu sejati."
Dikutip dari berbagai sumber
Dok. Oleh majalah Femina tahun 1995
Monday, 13 September 2021
Panggil Aku "Kakak"
Pramuka sy temui menganggap sebutan sesama anggota GP adalah Hal biasa . Ada yg memanggil dengan sebutan " Anda " atau Dinda bahkan terkadang " Kanda " memang kalau dilihat secara bahasa umum tidak masalah sebutan kanda / Dinda itu akan tetapi, ketika posisi orang itu sebagai anggota Gerakan Pramuka dan pada saat ia berkegiatan dilingkungan Pramuka sdh tentu ia mentaati peraturan Hukum yang ada di GP tujuanya adalah pertama, memanggil sebutan sesama anggota GP adalah sebagai perwujudan ketaatan Pramuka itu terhadap sistem pendidikan kepramukaan melalai amanah Pasal 4 Undang Undang No 12 Tahun 2010 GP Bahwa tujuan GP selain pendidikan " karakter " juga membangun pendidikan norma Hukum yg lazimnya kita sebut dgn istilah peraturan Hukum yang telah dipaparkan dalam kalimat tujuan GP yaitu salah satunya " Taat Hukum " artinya dimanapun posisi anggota GP baik ketika berkegiatan pramuka maupun tdk berkegiatan pramuka wajib mentaati Hukum yang berlaku di Negara RI ini terutama Hukum yang diatur dalam UUGP itu sendiri. Kedua, mewujudkan penerapan nilai nilai kode kehormatan yang ada didalam GP . Karna panggilan sesama anggota GP mempunyai arti Kiasan Dasar tersendiri dalam hubungan antar anggota Dewasa dgn anggota Muda lainya contohnya, panggilan antara pramuka siaga dengan pembina Dewasanya adalah " Yanda / Bunda " ada makna kiasan dasar nya dimna Yanda / bunda dianggap sebagai sebutan bagi pembina Dewasa selaku orang tua anak siaga digudep mereka. Atas dasar inilah pramuka siaga belajar menghormati orang tua yg merupakan induk tempat mereka berbakti sebagai seorang anak dalam hubungan keluarga antara orang tua dan anak layaknya seperti anak anak siaga berada dirumah mereka bersama orang tua kandung mereka dirumah Berdasarkan model sistem among " ing ngarsa sun tuloda " didepan memberi teladan. Seorang pembina selaku org tua pesdik pramuka siaga memberi teladan prilaku yg positif ke pramuka siaga dan mereka meniru prilaku positif dari pembinanya . Sistem ini terus berlanjut sesuai tupoksi penerapanya disetiap Jenjang tingkatannya berlanjut ke Penggalang 11 - 15 Thn, penegak 16 - 20 Thn, dan berakhir proses pendidikan ini sebagai bagian dari proses pendidikan sepanjang hayat diumur 21 - 25 Thn.lalu penerapannya matangnya masuk ketika si pramuka masuk usia diatas 25 thn yg berperan sebagai anggota Dewasa. Pengaturan panggilan sesama anggota GP diatur lebih lanjut dalam KN / 231 / 2007 / Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gudep adalah sebagai berikut :
1. Sebutan pembina / pembantu pembina umur diatas 25 thn / sdh menikah adalah siaga memanggilnya dgn sebutan " Yanda / Bunda dan pakcik / Bucik bagi pembantu pembinanya. Dan pembina / pembantu pembina memanggil siaga dgn sebutan " Adik "
2. Kakak disingkat " Kak " sebutan bagi pembina / pembantu pembina dan " adik " bagi pramuka penggalang.
3. Kakak disingkat " kak " untuk pembina penegak dan pandega
Oleh : Jumadil SH. Asisten adv. Sulaiman SH.MH
Wa 081338514244
Thursday, 19 August 2021
Pemandangan
Membuat panorma atau sketsa pemandangan, disebut juga peta panorama, merupakan salah satu teknik kepramukaan (scouting skill) yang harus dikuasai pramuka. Keterampilan membuat panorama atau sketsa pemandangan kerap kali menjadi materi dalam lomba kepramukaan bersama dengan menaksir tinggi, menaksir lebar sungai, peta pita, dan peta lapangan.Panorama adalah membuat gambar suatu pemandangan (medan alam) dalam bentuk sketsa (gambar sederhana) yang menunjukkan suatu daerah dengan sudut pandang tertentu. Panorama berguna untuk melukiskan situasi dan kondisi suatu tempat pada satu waktu. Sehingga ketika suatu saat kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi.Namun membuat sketsa pemandangan, panorama, atau peta panorama, berbeda dengan melukis pemandangan pada umumnya. Dalam membuat panorama mempunyai beberapa aturan yang membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan dan teknik menggambar.
Alat-alat yang harus disediakan antara lain; kertas gambar, pensil (untuk menggambar), penggaris, bolpoint (untuk menulis data-data), kompas, dan alat pembidik. Alat pembidik merupakan alat khusus dengan lubang berbentuk persegi panjang dengan dua garis bersilangan di tengahnya. Alat pembidik bisa dibuat dengan melubangi karton atau menggunakan bungkus korek api.
Monday, 16 August 2021
Selamat Hari Pramuka ke-60
KOMPAS BIDIK DAN CARA PENGGUNAANNYA
Kompas bidik adalah kompas yang berfungsi untuk membidik atau menembak sudut pada alam atau bentangan alam sebenarnya, yang kemudian sudut tersebut dapat di proyeksikan kedalam peta.Cara Menggunakan Kompas Bidik adalah sebagai berikut.
1. Buka tutup kompas dan posisikan tutupnya hingga tegak lurus
2. Tarik cincin untuk jempol.
3. Masukan ruas pertama jempol kanan ke dalam cincin tersebut.
4. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak, jari-jari lain memegang penutup kompas.
5. Lengan lurus ke depan.
6. Bisa juga meletakan kompas pada tongkat statis.
7. Dekatkan kompas ke depan mata.
8. Untuk mencari tanda/titik yang dijadikan patokan dalam membidik pilih benda yang jauh tetapi jelas terlihat dan tidak terhalang, hasil bidikan angkanya bisa dilihat pada kompas.
misalnya angka 40 maka di sebut azimut 40°
9. Kemudian bergerak menuju titik yang telah di bidik oleh kompas tadi.
10. Setelah sampai di titik yang dituju kemudian bidik titik berikutnya, demikian seterusnya secara berulang.1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.
Azimuth Dan Back Azimuth
Azi dan Back
Azimuth Dan Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari satu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (potong kompas), maka harus diusahakan agar lintasan perjalanan berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan tehnik Back Azimuth.
Prinsip Back Azimuth adalah : membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikan kompas ke muka dan ke belakang jarak tertentu.
======>>>>>> 1
======>>>>>> 2
======>>>>>> 3
(rumus untuk menentukan Back azimuth. jika azimuth < 180′ maka back azimuthnya = azimuth + 180′ dan jika azimuth > 180′ maka back azimuthnya = azimuth – 180′. apabila azimuthnya 180′ maka bisa menggunakan kedua rumus itu, karena 0′ = 360′)
Contoh:
1. Berapakah back azimuth dari 45′ ?
· jawab: karena azimuthnya < 180′ maka back azimuth = 45′ + 180′ = 225′
2. Berapakah back azimuth dari 245′ ?
· jawab: karena azimuthnya > 180′ maka back azimuth = 245′ – 180′ = 65′
Langkah-langkah Back Azimuth :
1 . Titik awal dan titik akhir perjalanan di plotkan pada peta, kemudian tariklah garis lurus dan hitung sudut kompas yang menjadi arah perjalanan. Hitung juga sudut dari titik akhir ke titik awal, kebalikan arah perjalanan. Sudut kebalikan arah perjalanan ini adalah sudut Back Azimuth.
2 . Perhatikan suatu objek yang menyolok (misalnya pohon besar, pohon tumbang, longsoran tebing, susunan pohon yang khas, ujung kampung dan sebagainya) pada titik awal perjalanan.
3 . Bidikan kompas sesuai dengan arah perjalanan kita ( sudut kompas), dan tandai dengan salah satu objek yang berada dijalur lintasan yang akan dilalui pada arah itu.
4 . Setelah anda sampai pada objek itu, bidiklah kompas kebelakang (Back Azimuth) untuk memeriksa kembali apakah anda berada pada lintasan yang tepat. Bergeserlah ke kiri atau ke kanan untuk mendapatkan Back Azimuth yang benar.
5 . Sering kali tidak ada objek yang dapat dijadikan sasaran. Dala
Friday, 6 November 2020
Senior Vs Yunior
PRAMUKA
SENIORITAS DAN KEGIATAN NYELENEH ?
Selama ini, kata “SENIOR” diartikan sebagai seseorang yang lebih dulu masuk kedalam sebuah instansi ataupun organisasi.
Sementara “JUNIOR” adalah seorang yang masuk belakangan.
.
DIBEBERAPA gugusdepan penegak dan pandega,Ketika kegiatan seperti jurit malam,atau beberapa kegiatan lain, beberapa penegak / pandega yang lebih dahulu tergabung menyebut diri mereka senior dan para Junior harus menghormati mereka.
.
Bentakan sampai hukuman yang agak berat (fisik) adalah sesuatu yang seakan wajib mereka ( junior ) terima.
Tentu pernah kita dengar aturan seperti :
Pasal 1, senior tidak pernah salah
pasal 2, jika senior salah, maka kembali ke pasal 1.
.
Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi dalam PRAMUKA.
Beberapa dialog saya dengan penegak yang melakukan hal serupa,ternyata pihak senior berpendapat bahwa yang sedemikian rupa itu merupakan tes mental,pembentukan karakter dan rasa hormat junior pada mereka, dimana hukuman dan bentakan adalah cara yang paling efektif untuk membuat junior menghormati mereka (senior).
Pendapat tersebut memang ada benarya, dimana sekarang ini junior bisa bersikap seakan hormat dan sopan terhadap senior.
.
APAKAH BENAR DEMIKIAN ??
Bukankah Rasa hormat itu muncul ketika kita merasa segan?
Dari sini saya berpendapat bahwa,rasa hormat yang didapat dari kasus seperti diatas adalah rasa takut akan hukuman.
Bisakah kita hilangkan kebiasaan ini ?
.
Untuk mendapatkan Rasa hormat dari seseorang, maka kita harus memiliki kelebihan, kebijaksanaan.
Rasa hormat tidak dibentuk dari bentakan dan hukuman.
Rasa hormat didapat karena kebijaksanaan, kemampuan, profesional,wibawa.
.
Jika hukuman disebabkan karena kesalahan,boleh boleh saja.
Tapi jangan sampai menyakiti dan membuat yang dihukum jatuh sakit.
.
Pesan moral :
Pramuka melatih disiplin, tapi Pramuka bukan militer.
kesalahan tetap kesalahan siapapun yang salah harus bersedia mengakui kesalahannya.tidak peduli senior, junior, maupun pembina.
Kegiatan Pramuka harusnya menyenangkan tidak penuh dengan amarah,bentakan,dan hukuman.
Mental yang kuat bisa dibangun dengan motivasi dan dengan meningkatkan rasa percaya diri peserta didik.
senioritas tidak ada dalam kamus Pramuka. Yang ada adalah hubungan seperti kakak beradik, saling mengingatkan, berbagi ilmu dan pengalaman
.
beberapa waktu yang lalu tersebar berita beberapa anak Pramuka memakan makanan yang ditaruh diatas tanah berumput tanpa wadah.
Hal ini salah.
Pramuka cinta alam, tapi bukan seperti itu, kebersihan, kesehatan tetap harus di perhatikan.
Kegiatan menantang dan mengandung pendidikan. Jadi, kegiatan Pramuka meski diadakan di alam terbuka tapi resiko harus diperhatikan dengan matang.
Kegiatan yang bermanfaat adalah yang utama.jadi, sebagai Pramuka yang cerdas kita harus pintar pintar membuat dan mengolah kegiatan.
Bukan hanya sekedar suka - suka atau asal asalan.
Disinilah peran pembina yang berkompeten sangat di butuhkan,saatnya kembali pada kegiatan Pramuka yang benar.
Sehingga tidak ada lagi orang yang berkata bahwa Pramuka kegiatan sia - sia, tidak jelas /nyeleneh,dan tidak bermanfaat.
FD_Rajomudo Ci@mis-Jabar
Tuesday, 3 November 2020
SUDAH BENARKAH BANTRARANYA !
TKU BANTARA itu tanpa garis pinggir !
ARTI BANTARA
Bantara
Penegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang belum menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum dianggap sebagai Pramuka Penegak dan disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu Penegak”.
Dari segi Bahasa, Bantara berasal dari bahasa Sansakerta yang artinya adalah Pengawal atau Ajudan.
Pengawal bisa di artikan sebagai:
1. Seseorang yang tugasnya Mengawal dan menjaga tegaknya Pancasila, Trisatya, dan Dasadarma.
2. Seseorang yang bertugas layaknya Prajurit.
2. Pengawal mulanya dalam satuan Penegak sebelum Laksana.
3. Pengawal terhadap Pembangunan yang telah, sedang, dan atau akan dilaksanakan.
Arti dari Tanda Penegak Bantara
Warna Hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Warna Hijau juga melambangkan diri yang berkembang dan selalu tumbuh untuk mencari tau banyak hal yang akan membuat Dirinya dan Negaranya maju.
2. Dua tunas Kelapa melambangkan keseimbangan Pramuka Putra dan Putri. Yang di maksud bukan seimbang jumlahnya, tapi seimbang kemampuan dan bakatnya, sehingga masing-masing Tunas itu tumbuh subur tegak di Bumi Pertiwi.
3. Bintang Melambangkan seorang penegak BANTARA harus bertakwa kepada Tuhan YME. Karena takwa adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan.
4. Warna kuning melambangkan keluhuran dan kejayaan pramuka.
Monday, 10 August 2020
Timbangan Emas
TIMBANGAN EMAS TIDAK LEBIH BERHARGA DARI EMAS NYA
Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada guru nya,
Murid : "jika memang benar para guru adalah orang orang pintar!, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang orang kaya raya itu?
Gurunya tersenyum bijaksana, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan.
Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram".
"Berapa harga emas seberat itu? "
Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab,
"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah".
Guru : " Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepada mu membawa timbangan ini dan ingin menjual nya seharga itu, adakah yang bersedia membeli nya? "
Murid terdiam sejenak!, merasa mulai mendapatkan sedikit pencerahan dari sang guru, lalu ia berkata : "timbangan emas tidak lebih berharga dari emas nya!, saya bisa mendapatkan timbangan ini dengan harga dibawah dua juta rupiah!, mengapa harus membayar sampai 4 milyar? "
Guru menjawab : " Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasi mu, kalian lah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar pengetahuan mu. "
"Jika ada seseorang datang kepada mu membawa sebongkah berlian ditangan kanan nya dan se ember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "ditangan kiri ku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kanan ku ini, tanpa keringat ini, tidak akan ada berlian, maka beli lah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"
"Apakah ada yang mau membeli keringat nya? "
"Tentu tidak."
"Orang hanya akan membeli berlian nya dan mengabaikan keringat nya.
Biarlah kami, para guru menjadi keringat itu, dan kalian lah yang seharusnya menjadi berlian nya. "
Sang murid menangis, ia memeluk guru nya dan berkata : "wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlas nya, kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kepintaran kami, setiap kilau permata kami, ada tetes keringat mu...
Guru berkata : " Biarlah keringat itu menguap, menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak pernik dunia ini, mohon jangan lupakan nama kami dalam doa doa kalian. "
Monday, 15 June 2020
PEMBINA
Tuesday, 28 April 2020
Sudut Pandang
Sepasang Suami Istri muda menempati Rumah di sebuah Kompleks Perumahan.
Suatu Pagi sambil sarapan, si Istri menatap keluar melalui jendela kaca dan melihat tetangganya sedang menjemur baju.
Lalu si istri berkata kepada suaminya :
"lihat Pa.., cuciannya kelihatan kurang bersih ya;
sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.
Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.
Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur baju, selalu saja si istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci bajunya.
Seminggu berlalu...............
Dipagi yang sama si istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat bersih cemerlang.
Lalu si istri berkata kepada suaminya :
"Lihat Pa...., sepertinya dia telah belajar bagaimana cara mencuci dengan benar.
Pagi ini cuciannya sudah bersih; mungkin dia melihat hasil cucianku yang bersih".
Lalu si suami berkata :
"Ma..........................Papa bangun lebih pagi hari ini untuk membersihkan jendela kaca kita".
Si isteri terkejut dan sangat malu mendengar jawaban suaminya.
Dia malu telah mencerca tetangganya selama ini tidak bersih mencuci baju, padahal kaca jendelanya yang kotor.
Begitulah kehidupan......,
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan Pikiran kita;lewat jendela mana kita memandangnya.
Jika kaca jendela yang kita pakai kotor, sudah pasti apa yang kita lihat didepan akan kotor juga.
Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.
Jika Pikiran kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.
Jika Perkataan kita bersih, maka bersih pula PERBUATAN kita.
Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan kita Mencerminkan Hidup kita.
Itulah sebabnya orang tua kita selalu Berpesan :
" Jaga Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan"
Yaahh........................
Selayaknya kita menjaga itu; sebab seburuk apapun baju yang kita pakai tidak akan melukai orang lain.
Tapi Lidah dan sudut pandang yang kotor dapat melukai bahkan menghancurkan orang lain !!
Lalu..........,
apakah kaca jendela kita sudah bersih hari ini??
Semoga illustrasi ini bermanfaat. Terlebih kadang kita menganggap diri kita selalu lebih baik dari orang lain.
Semangattt....Yakini setiap hari adalah hari terbaik....😊
#motifasisendiri
Wednesday, 18 March 2020
Covid-19
Sunday, 15 March 2020
CORONA
*Covid 19: Jangan Panik dan Tetaplah Waspada*
Oleh Suyatno
_Waka Kwarnas Bidang Binawasa_
Soal Covid 19 banyak yang riuh rendah berbumbu kepanikan. _Jangan panik dan tetaplah waspada_ Pernyataan itu sering diucapkan karena mudah diucapkan. Padahal orang panik karena dibebani rasa yang kuat tetapi miskin cipta. Kepanikan muncul seketika dan tiba-tiba. Itu disebabkan oleh kondisi berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya aman dan nyaman, tiba-tiba kondisi dan situasi berbeda. Itulah panik. Jadi, wajarlah kondisi itu karena ketiba-tibaan itu.
Kepanikan tentu ada sebabnya. Berikut di antara sebabnya. Pengetahuan rendah. Ilmu pun rendah. Keyakinan rendah. Percaya diri rendah. Terbuka diri pun rendah. Penyebab itu akan menjadi-jadi ketika diserbu informasi yang mencekam.
Untuk menenangkannya, orang selalu menyiramnya dengan kata _waspada_ dan _tenang_. Namun, masih saja orang gundah dan susah untuk mencapai tenang dan waspada. Mengapa banyak yang gundah dan susah? Gundah dan susah terjadi karena fakta dan perasaan berebut perhatian. Perasaan sudah waspada dan tenang tetapi masih terus menderas kejadian demi kejadian. Seperti informasi Covid 19 yang mengaduk-aduk kepanikan dan kewaspadaan banyak orang.
Bagaimana cara memenangkan waspada daripada panik? Caranya sebagai berikut. Pertama, berpikir terbuka atas semua informasi dengan saringan antihoaks. Lakukan terus menerus dengan menyaring informasi beralatkan antihoaks tersebut. Jika informasi itu disilangkan lewat dua atau lebih sumber berita resmi terdapat kesamaan isi, itu berarti kebenaran informasi. Lalu, berpikirlah terbuka untuk menyikapi dengan tenang.
Kedua, patuh pada lembaga yang menangani. Tidak ada lembaga pemerintah yang menyengsarakan rakyatnya. Tujuan lembaga memberikan informasi tentu dalam rangka mengurangi kepanikan dan menguatkan kepercayaan agar masyarakatnya waspada dan tenang. Informasi resmi harus dipatuhi dan jangan ditambahi informasi lain yang berdampak meruwetkan situasi. Patuh pada pimpinan merupakan tindakan agar tidak panik. Semua punya pegangan diri. Salah satu pegangan diri itu adalah kepatuhan terhadap pimpinan atau lembaga resmi lainnya.
Ketiga, mengisi gelas pikiran. Gelas pikiran terhadap isi informasi baru terkadang kosong melompong. Gelas pikiran itu perlu diisi dengan bacaan, ulasan, dan fakta. Isilah gelas pikiran sebanyak-banyaknya agar kelak terseleksi pengetahuan yang akurat.
Keempat, lakukan tindakan yang tepat. Melakukan tindakan yang tepat sesuai arahan akan menenangkan diri. Cari informasi tindakan dari yang pernah terjadi. Ikuti tindakan itu dengan akal sehat.
Kelima, berserah diri kepada Allah dan berdoa keselamatan untuk semua. Berserah diri dapat menenangkan diri sehingga menguatkan kewaspadaan. Konsentrasikan doa mujarab. Fokuskan diri untuk keyakinan terlindungi.
Keenam, selalu jaga kesehatan fisik dan mental. Itu akan menguatkan kewaspadaanmu.
Jadi, waspada perlu modal kuat agar tidak mudah panik. Tidak semua orang mudah waspada. Untuk itu, para guru, pembina, pelatih, tokoh masyarakat, dan pimpinan lembaga perlu serius turun ke palagan untuk mewaspadakan dan menenangkan.
Kasus Covid 19 menyebar dengan drastis karena pola tular yang meluas. Kini Covid 19 telah menjadi Pandemi. Kesukarelaan diri untuk menguatkan kewaspadaan dan ketenangan masyarakat diperlukan.
Ayo menjadi relawan kewaspadaan dan ketenangan. Bantu mereka sebisa kita. Bunuh sikap nyinyir. Tumbuhkan welas asih sesama. Beri mereka sentuhan agar tidak panik dan motivasi agar waspada. Tugas kita semua menyamankan sesama. #kakyatno
Friday, 28 February 2020
Wajib Pramuka atau Pramuka Wajib
Tuesday, 25 February 2020
Pramuka Jangan Politirisasi
Bisa menyatakan ridak mengetahui ada kegiatan
Sebanyak 250 siswa siswi ikut kegiatan..mustahil..
Jgn kan 2 bulan menjabat setengah hari saja kepsek menjabat..itu sdh menjadi tanggung Jawab..
Apa layak menjadi kepsek..
Cuma bilang tdk mengetahui kegiatan..
"Semua ini saya sebagai kepala sekolah bertanggung jawab atas semua musibah yg menimpa sekolah saya..pembina2 saya sudah sesuai peraturan dan sop melaksanakan kegiatan..
Utk semua musibah inj saya kepsek selaku kamabigus siap bertanggung jawab dan menjalani Hukum yg berlaku"
Kalo seperti ini kepsek baru ini merupakan pahlawan tanpa tanda jasa..
Semua pihak akan simpati...
Jgn takut kehilangan jabatan..
Jabatan hanya sementara..
Jgn hanya.cuci tangan..
Dimana hati nurani seorang gurunya...
Apakah pantas menjabat kepsek atau guru...
Pgri sdh menyatakan siap membwrikan bantuan hukumm..
Apakah ada pernyataan dari kwarnas yg membanggakan pramuka indonesia..?
Semua hanya menyelamatkan diri masing2..
Semua musibah..
Kalo..mereka tahu akan hal ini terjadi..meraka tak.akan mengadakan kegiatan susur sungai..
Semua sdh ditakdirkan oleh Allah SWT..
Kita berencana Allah SWT yg menentukan..
Kan ini bukan kasus kriminal
Semoga diberikan jalan terbaik.bagi Kakak2 Pembina yg jd tersangka..
Saya cinta Pramuka..
Monday, 24 February 2020
KENALI PRAMUKA
Saturday, 22 February 2020
Berproses itu Indah
#belajardanterusbelajar