Manis jangan segera ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan
Monday, 15 June 2020
PEMBINA
Tuesday, 28 April 2020
Sudut Pandang
Sepasang Suami Istri muda menempati Rumah di sebuah Kompleks Perumahan.
Suatu Pagi sambil sarapan, si Istri menatap keluar melalui jendela kaca dan melihat tetangganya sedang menjemur baju.
Lalu si istri berkata kepada suaminya :
"lihat Pa.., cuciannya kelihatan kurang bersih ya;
sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.
Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.
Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur baju, selalu saja si istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci bajunya.
Seminggu berlalu...............
Dipagi yang sama si istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat bersih cemerlang.
Lalu si istri berkata kepada suaminya :
"Lihat Pa...., sepertinya dia telah belajar bagaimana cara mencuci dengan benar.
Pagi ini cuciannya sudah bersih; mungkin dia melihat hasil cucianku yang bersih".
Lalu si suami berkata :
"Ma..........................Papa bangun lebih pagi hari ini untuk membersihkan jendela kaca kita".
Si isteri terkejut dan sangat malu mendengar jawaban suaminya.
Dia malu telah mencerca tetangganya selama ini tidak bersih mencuci baju, padahal kaca jendelanya yang kotor.
Begitulah kehidupan......,
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan Pikiran kita;lewat jendela mana kita memandangnya.
Jika kaca jendela yang kita pakai kotor, sudah pasti apa yang kita lihat didepan akan kotor juga.
Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.
Jika Pikiran kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.
Jika Perkataan kita bersih, maka bersih pula PERBUATAN kita.
Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan kita Mencerminkan Hidup kita.
Itulah sebabnya orang tua kita selalu Berpesan :
" Jaga Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan"
Yaahh........................
Selayaknya kita menjaga itu; sebab seburuk apapun baju yang kita pakai tidak akan melukai orang lain.
Tapi Lidah dan sudut pandang yang kotor dapat melukai bahkan menghancurkan orang lain !!
Lalu..........,
apakah kaca jendela kita sudah bersih hari ini??
Semoga illustrasi ini bermanfaat. Terlebih kadang kita menganggap diri kita selalu lebih baik dari orang lain.
Semangattt....Yakini setiap hari adalah hari terbaik....😊
#motifasisendiri
Wednesday, 18 March 2020
Covid-19
Sunday, 15 March 2020
CORONA
*Covid 19: Jangan Panik dan Tetaplah Waspada*
Oleh Suyatno
_Waka Kwarnas Bidang Binawasa_
Soal Covid 19 banyak yang riuh rendah berbumbu kepanikan. _Jangan panik dan tetaplah waspada_ Pernyataan itu sering diucapkan karena mudah diucapkan. Padahal orang panik karena dibebani rasa yang kuat tetapi miskin cipta. Kepanikan muncul seketika dan tiba-tiba. Itu disebabkan oleh kondisi berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya aman dan nyaman, tiba-tiba kondisi dan situasi berbeda. Itulah panik. Jadi, wajarlah kondisi itu karena ketiba-tibaan itu.
Kepanikan tentu ada sebabnya. Berikut di antara sebabnya. Pengetahuan rendah. Ilmu pun rendah. Keyakinan rendah. Percaya diri rendah. Terbuka diri pun rendah. Penyebab itu akan menjadi-jadi ketika diserbu informasi yang mencekam.
Untuk menenangkannya, orang selalu menyiramnya dengan kata _waspada_ dan _tenang_. Namun, masih saja orang gundah dan susah untuk mencapai tenang dan waspada. Mengapa banyak yang gundah dan susah? Gundah dan susah terjadi karena fakta dan perasaan berebut perhatian. Perasaan sudah waspada dan tenang tetapi masih terus menderas kejadian demi kejadian. Seperti informasi Covid 19 yang mengaduk-aduk kepanikan dan kewaspadaan banyak orang.
Bagaimana cara memenangkan waspada daripada panik? Caranya sebagai berikut. Pertama, berpikir terbuka atas semua informasi dengan saringan antihoaks. Lakukan terus menerus dengan menyaring informasi beralatkan antihoaks tersebut. Jika informasi itu disilangkan lewat dua atau lebih sumber berita resmi terdapat kesamaan isi, itu berarti kebenaran informasi. Lalu, berpikirlah terbuka untuk menyikapi dengan tenang.
Kedua, patuh pada lembaga yang menangani. Tidak ada lembaga pemerintah yang menyengsarakan rakyatnya. Tujuan lembaga memberikan informasi tentu dalam rangka mengurangi kepanikan dan menguatkan kepercayaan agar masyarakatnya waspada dan tenang. Informasi resmi harus dipatuhi dan jangan ditambahi informasi lain yang berdampak meruwetkan situasi. Patuh pada pimpinan merupakan tindakan agar tidak panik. Semua punya pegangan diri. Salah satu pegangan diri itu adalah kepatuhan terhadap pimpinan atau lembaga resmi lainnya.
Ketiga, mengisi gelas pikiran. Gelas pikiran terhadap isi informasi baru terkadang kosong melompong. Gelas pikiran itu perlu diisi dengan bacaan, ulasan, dan fakta. Isilah gelas pikiran sebanyak-banyaknya agar kelak terseleksi pengetahuan yang akurat.
Keempat, lakukan tindakan yang tepat. Melakukan tindakan yang tepat sesuai arahan akan menenangkan diri. Cari informasi tindakan dari yang pernah terjadi. Ikuti tindakan itu dengan akal sehat.
Kelima, berserah diri kepada Allah dan berdoa keselamatan untuk semua. Berserah diri dapat menenangkan diri sehingga menguatkan kewaspadaan. Konsentrasikan doa mujarab. Fokuskan diri untuk keyakinan terlindungi.
Keenam, selalu jaga kesehatan fisik dan mental. Itu akan menguatkan kewaspadaanmu.
Jadi, waspada perlu modal kuat agar tidak mudah panik. Tidak semua orang mudah waspada. Untuk itu, para guru, pembina, pelatih, tokoh masyarakat, dan pimpinan lembaga perlu serius turun ke palagan untuk mewaspadakan dan menenangkan.
Kasus Covid 19 menyebar dengan drastis karena pola tular yang meluas. Kini Covid 19 telah menjadi Pandemi. Kesukarelaan diri untuk menguatkan kewaspadaan dan ketenangan masyarakat diperlukan.
Ayo menjadi relawan kewaspadaan dan ketenangan. Bantu mereka sebisa kita. Bunuh sikap nyinyir. Tumbuhkan welas asih sesama. Beri mereka sentuhan agar tidak panik dan motivasi agar waspada. Tugas kita semua menyamankan sesama. #kakyatno
Friday, 28 February 2020
Wajib Pramuka atau Pramuka Wajib
Tuesday, 25 February 2020
Pramuka Jangan Politirisasi
Bisa menyatakan ridak mengetahui ada kegiatan
Sebanyak 250 siswa siswi ikut kegiatan..mustahil..
Jgn kan 2 bulan menjabat setengah hari saja kepsek menjabat..itu sdh menjadi tanggung Jawab..
Apa layak menjadi kepsek..
Cuma bilang tdk mengetahui kegiatan..
"Semua ini saya sebagai kepala sekolah bertanggung jawab atas semua musibah yg menimpa sekolah saya..pembina2 saya sudah sesuai peraturan dan sop melaksanakan kegiatan..
Utk semua musibah inj saya kepsek selaku kamabigus siap bertanggung jawab dan menjalani Hukum yg berlaku"
Kalo seperti ini kepsek baru ini merupakan pahlawan tanpa tanda jasa..
Semua pihak akan simpati...
Jgn takut kehilangan jabatan..
Jabatan hanya sementara..
Jgn hanya.cuci tangan..
Dimana hati nurani seorang gurunya...
Apakah pantas menjabat kepsek atau guru...
Pgri sdh menyatakan siap membwrikan bantuan hukumm..
Apakah ada pernyataan dari kwarnas yg membanggakan pramuka indonesia..?
Semua hanya menyelamatkan diri masing2..
Semua musibah..
Kalo..mereka tahu akan hal ini terjadi..meraka tak.akan mengadakan kegiatan susur sungai..
Semua sdh ditakdirkan oleh Allah SWT..
Kita berencana Allah SWT yg menentukan..
Kan ini bukan kasus kriminal
Semoga diberikan jalan terbaik.bagi Kakak2 Pembina yg jd tersangka..
Saya cinta Pramuka..
Monday, 24 February 2020
KENALI PRAMUKA
Saturday, 22 February 2020
Berproses itu Indah
#belajardanterusbelajar
Thursday, 20 February 2020
Sering Terlupakan
Pengertian sepele tapi jarang diterangkan pada latihan Pramuka,
Pramuka adalah sebuah Nama Singkatan dari " Praja Muda Karana", Suatu hari adik Penegak Bertanya pada saya, kak Randu ini Usianya sudah 60 Thn sudah memakai KTP Seumur Hidup karena Sudah Manula (Manusia Lanjut Usia ) berarti bukan Muda lagi Dong !! Berarti kak Randu Sudah Bukan Pramuka ,!!
Benar Sekali saya memang sudah Bukan Pramuka, saya mantan Pramuka, sekarang menjadi Pembina Pramuka, apa bedanya antara Pramuka Dan Pembina Pramuka, ini Masalah sepele tapi jarang dibahas di Forum diskusi Pramuka,
Mengapa Saya mengatakan Mantan atau Purna Pramuka dan sekarang menjadi Pembina Pramuka, ya memang ada juga Pembina Pramuka yang bukan Mantan Pramuka, ada yang karena tugas, ada yang memang tertarik dengan Pramuka lalu ikut KMD dan KML maka dia sudah syah menjadi Pembina Pramuka.
Kembali kita bicarakan perbedaan Pramuka dan Pembina Pramuka
Dalam Organisasi Gerakan Pramuka terbagi dua bagian antara Peserta Didik ( Pesdik ) merupakan Anggota Muda, dan Anggota Dewasa,
Anggota Muda disebut Pramuka yang terdiri dari 4 Golongan menurut Usianya, Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, karena Anggota Muda adalah Pramuka maka orang Menyebut
Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang,
Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega
golongan yang Muda memanggil golongan yang tua sebagai kakak dan sebaliknya golongan yang lebih tua memanggil Adik pada golongan yang lebih muda,
Tidak ada orang yang menyebut Pramuka Pembina, Karena Anggota Dewasa hanya ada satu Golongan yaitu Golongan Pembina
Golongan Pembina ini terdiri dari beberapa fungsi dalam organisasi Pramuka antara lain
jadi Pembina Pramuka hanya ada di Gudep
jadi Pelatih Pembina
jadi Pengurus Kwartir yang disebut Mabi dan Andalan
dan Staf/Karyawan Kwartir
dan Semua ini oleh adik2 pramuka disebut kakak Pembina
karena anggota Dewasa hanya satu Golongan maka satu sama lain tidak melihat usia maupun jabatan yang namanya sesama Golomngan Pembina baik yang sudah Tua maupun yang masih muda akan sama2 di Panggil KAKAK inilah Uniknya Pramuka hehehe
dalam keseharian baik pramuka maupun pembina Pramuka akan disebut PRAMUKA karena semua memakai Stangan Leher merah Putih
tapi ada satu keisyimewaan bagi Pembina Siaga, kalau Pembina Putra akan di Panggil Yahnda kalau Pembina Putri akan Dipanggil Bunda oleh anak2 Siaga, dan Pembia Siaga memanggil anak2 pada Anggota Pramuka Siaga
Maka bagi Anggota Pramuka Pandega yang masuk diusia Pembina (26 Thn) harus bisa merubah Karakter karena sudah bukan anggota Muda lagi tapi sudah menjadi Anggota Dewasa
Demikian uraian ringan tapi sering Terlupakan untuk diterangkan pada adik2 Pramuka terutama pada Galang dan Tegak... Salam !!
Tuesday, 18 February 2020
TENAGA PENDIDIK KEPRAMUKAAN
Tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan disebut sebagai anggota dewasa (UUGP Pasal 14). Berdasarkan SK Kwarnas Nomor 047 Tahun 2018 tentang Pedoman Anggota Dewasa dalam Gerakan Pramuka, Anggota Dewasa adalah anggota Gerakan Pramuka yang berusia diatas 25 tahun .
Tenaga pendidik harus memenuhi persyaratan standar tenaga pendidik dalam Gerakan Pramuka (AD Gerakan Pramuka, Pasal 18, ayat (2). Persyaratan umum dan khusus tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan diatur dalam SK Kwarnas Nomor 047/2018 sebagai berikut.
Syarat Umum (Syarat Anggota Dewasa)
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Memiliki kepedulian terhadap masa depan kaum muda.
c. Memiliki kemampuan, keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan Gerakan Pramuka.
d. Menyetujui dan memahami Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan Gerakan Pramuka.
e. Memiliki keteladanan, kepemimpinan, ketokohan dan kepeloporan.
f. Mengikuti Kursus Orientasi Kepramukaan
Syarat Khusus
a. Pembina Pramuka (bertugas membina peserta didik di Gugusdepan).
(1) Memiliki Ijasah Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar. (2) Membina satuan pramuka (3) Memiliki Surat Hak Bina Dasar (SHB-D) yang masih berlaku, yang diterbitkan oleh kwartir cabang.
b. Pembina Gugusdepan (bertugas mengelola Gugusdepan)
(1) Memiliki Ijasah Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan. (2) Membina satuan pramuka dan memimpin Gugusdepan. (3) Memiliki Surat Hak Bina Lanjutan (SHB-L) yang masih berlaku, yang diterbitkan oleh kwartir cabang.
c. Pelatih Pembina Pramuka (bertugas melatih Pembina Pramuka)
(1) Memiliki Ijazah Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD). (2) Menjadi pelatih dan fasilitator pendidikan dan pelatihan kepramukaan (3) Memiliki Surat Hak Latih Dasar (SHL-D) yang masih berlaku, yang diterbitkan oleh kwartir cabang.
d. Pemimpin Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan (bertugas memimpin Pusdiklat)
(1) Memiliki Ijazah Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL). (2) Menjadi pelatih, fasilitator, dan pemimpin pendidikan dan pelatihan kepramukaan. (3) Memiliki Surat Hak Latih Lanjut (SHL-L) yang masih berlaku, yang diterbitkan oleh kwartir cabang.
e. Pamong Satuan Karya Pramuka (bertugas mendidik peserta didik di Satuan Karya Pramuka)
(1) Memiliki Ijazah Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD). (2) Memiliki ijazah Kursus Pamong Saka. (3) Diangkat dengan Surat Keputusan Kwartir Cabang berdasarkan usul Satuan Karya Pramuka.
f. Instruktur Satuan Karya Pramuka (orang dewasa yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus kesakaan yang bertugas membantu Pamong Saka di Satuan Karya Pramuka)
(1) Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keahlian khusus sesuai krida Saka. (2) Memiliki Sertifikat Kursus Instruktur Saka. (3) Diangkat dengan Surat Keputusan Kwartir Cabang berdasarkan usul Satuan Karya Pramuka.
Kegiatan pendidikan kepramukaan dimaksudkan
untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan
intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang
dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan
progresif (UUGP Pasal 7 ayat (2). Pelaksanaan metode belajar interaktif dan progresif mengharuskan kehadiran orang dewasa yang memberikan dorongan dan dukungan sehingga kegiatan berlangsung dengan aman, nyaman, dan terarah sesuai prinsip dasar kepramukaan.
#GerakanPramuka #KwartirNasional #Kwarnas #PembinaPramuka #KMD #KML #KPD #KPL #PembinaGudep #PamongSaka #InstrukturSaka #Pusdiklat #KepalaPusdiklat #PelatihPembinaPramuka #Pelatih #BiasakanYangBenar #AnggotaDewasa
Saturday, 15 February 2020
HARI BADEN POWELL
Cara mudah berbahagia
Bahagiakanlah sesama
Di mana pun pramuka berada
Dengan suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Meski rimba di tempuh mata
Meski halangan datang bertiba-tiba
Itulah pesan Baden Powell dengan seksama
Waktu itu, London dengan 6 juta penduduk
Dijuluki kota yang padat
Pekerjaan susah didapat
Anak muda hilang kehendak tanpa tujuan yang tepat
Mabuk, huru-hara, dan sikap jahat
Menjadi berita terpadat.
Sang jenderal bintang tiga
Mengelus dada menitikkan air mata
Tapi bukan hanya beriba
BP turun tangan dengan praktik nyata
Diajaknya dua puluhan anak muda
Berkemah di Brownsea
Memberi bukti untuk ide dikata
Banyak masyarakat berterima
Peduli nyata diperlukan segera
Bukan hanya kata-kata yang hanya merperkeruh susah
Dunia meliriknya
Itulah resep membentuk kaum muda demi bangsanya
Negara demi negara menerima
Resep mendidik yang berpola
Asah, asih, dan asuh dalam belajar dengan berbuat nyata
Anak muda anak muda
Bukan orang dewasa yang dipaksa bisa
Sentuhannya anak muda sebagai subjek semesta
Tanyai anak sebelum orang dewasa bertindak dengannya
Itulah resep sang Pandu Dunia
25 judul buku kepramukaan karyanya
11 judul buku ketentaraan dan buku seni karyanya
Modal mengungkap konsepsi pramuka
Didatanginya gelak tawa pramuka
Diakrabi para pramuka dengan tongkat khasnya
Disapanya pembina dengan senyumnya
Dihiburnya para punggawa pramuka dunia
Semua bergayut ceriah menjalankan misi pramuka
Isi tapi kosong
Kosong tapi isi
Diterapkan di setiap kesempatan
Lahirlah di sini senang di sana senang
Apa guna keluh kesah
Pramuka tak bersusah
Itu fondasi menanamkan persaudaraan dunia
Peduli sesama
BP tanpa lelah meski purnatugas dengan tubuh renta
Mendorong pentingnya anak muda yang siap sedia
Dunia harus lebih baik
Agar yang dewasa berbahagia seperti anak muda yang selalu bahagia
Empat syarat bahagia diyakini pramuka semua negara
Yang pertama, pramuka harus senang dan gembira
Yang kedua, selalu sehat kapan pun berada
Yang ketiga, berkarya selalu dalam dirinya
Yang keempat, bersaudara dengan siapapun dia
Ini hari Bapak Pramuka Dunia
Tunaikan tugas selayak-layaknya pramuka
Demi negara dan bangsa Indonesia
Kelak Indonesia berbahagia selamanya.
#kakyatno👍
Wednesday, 12 February 2020
Pembina Pramuka dan Metode Kepramukaan
Menurut Prof. Dr. Suyatno, M. Pd, bahwa hanya pembina yang tahu atas perkembangan kemampuan dan kecakapan peserta didiknya karena pembina merupakan sosok yang telah dibekali untuk (1) merencanakan program pembina yang simultan, terpola, dan tersistem sehingga dapat dioperasionalkan, (2) menerapkan metode kepramukaan dengan cara yang sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan kejiwaan peserta didik, (3) memantau, mengukur, dan menghargai kecakapan yang diperoleh peserta didik melaui sebuah pendidikan yang bernama kursus (KMD, KML, karang pamitran dan sebagainya) yang dirancang untuk itu, (4) melindungi peserta didik dengan penuh kegembiraan, kebahagiaan, kesungguhan, kedamaian, dan menyehatkan. Maka peran pembina sangat diperlukan dalam pendidikan kepramukaan sebagai penjamin mutu keberhasilan peserta didiknya. (Metode Kepramukaan untuk pembina dan pelatih)
Sepanjang yang saya amati banyak para pembina pramuka yang sudah mengikuti kursus pembina pramuka mahir baik dasar maupun lanjutan yang hanya puas dengan kegiatan seremonial selama seminggu di tempat kursus, padahal tantangan yang sebenarnya adalah membina di gugusdepan itu sendiri, dan gugusdepan merupakan laboratorium bagi pembina untuk memantau, mengukur, dan tempat berlatih. Moral peserta didik tidak akan tumbuh dengan baik tanpa sosok yang mengajukan menu moral yang bersumber dari satya dan darma pramuka yang disesuaikan dengan tingkat usia peserta didik. Sepulang dari bangku kursus dengan ijazah ditangannya sudah cukup bangga padahal itu sebagai alat untuk pembina untuk bersemangat dalam membina, ijazah tidak ada gunanya jika kewajiban membina di abaikan.
Pembina pramuka yang baru pulang kursus segera bekerja untuk menilai kelayakan dirinya, selama enam bulan pembina harus menuntaskan beberapa tugas yang tertuang dalam RTL yang dinamakan NARAKARYA, narakarya Dasar dan narakarya lanjutan. Barulah pembina mendapat Surat Hak Bina, jika pembina itu lulusan mahir lanjutan setelah enam bulan menyelesaikan Narakarya Lanjutan maka yang bersangkutan akan dikukuhkan sebagai pembina mahir yang ditandai dengan pemakaian Pita Mahir, Selendang Mahir dan Tanda Jabatan Pembina.
Jika berani mengikuti kursus pembina pramuka dengan diberi gelar " Pembina Pramuka " maka harus berani juga membina digugusdepan dan menerapkan Kode Kehormatan serta Metode Kepramukaan.
Bentuk kasih sayang pembina pramuka kepada pesdiknya menurut Prof. Dr. Suyatno, M.Pd adalah kasih sayang dibagi tanpa pandang bulu dan tanpa membedakan apapun alasannya. Pembina hebat selalu memandang peserta didiknya sebagai sosok potensial yang kelak dapat mengendalikan diri, lingkungan dan bangsanya. Peserta didik itu milik bangsa yang paling berharga karena mempunyai ruang dan waktu yabg khas.
| DM | 2020
Saturday, 8 February 2020
Kelana Rimba
KELANA RIMBA
Ditengah tengah hutan, dibawah langit biru
Tenda terpancangang ditiup sang bayu.
Api menjilat-jilat terangi rimba raya
Membawa kelana dalam impian..
Dengarlah dengarlah
sayup sayup
Suara nan merdu.Memecahh malam
Jauhlah dari kampung turuti kata hati
Guna bakti pada Ibu pertiwi
#Setiap Pramuka adalah kantor berita
Sejarah Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipurwo, seorang pembina Pramuka yang aktif dalam Kepramukaan. Digunakan pertama kali pada tanggal 14 agustus 1961 oleh Presiden Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka. Pemakaian Lambang gerakan Pramuka digunakan pada panji Pramuka, bendera Pramuka, papan nama kwartir dan satuan,tanda pengenal, dan alat administrasi Gerakan Pramuka, yang diatur dalam petunjuk penyelenggaraan. Tentunya dalam sebuah lambang, mempunyai sebuah makna, berikut adalah makna dari Lambang Gerakan Pramuka.
Lambang Gerakan Pramuka
Makna Arti Lambang Gerakan Pramuka
Kelapa adalah pohon yang serba guna ( dari akar sampai ujung pohon ), memiliki arti bahwa setiap anggota Pramuka berguna bagi Negara Indonesia.
Pohon kelapa merupakan pohon tertinggi di indonesia. Kelapa tumbuh menjulang tinggi, memiliki arti bahwa setiap Pramuka memiliki cita cita yang tinggi, lurus dan benar.
Akar pohon kuat, memiliki arti bahwa setiap pramuka berpegang pada dasar dasar yang kuat, mempunyai tekad dan keyakinan yang kuat berdasarkan keyakinan yang baik dalam mencapai tujuan.
Keapa dapat tumbuh dimana saja, memiliki arti bahwa seorang Pramuka mampu beradaptasi dimanapun ia berada dalam kondisi apapun, dapat menyesuaikan diri di masyarakat dimana ia berada.
Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, memiliki arti bahwa Pramuka merupakan inti dari pada generasi yang akan datang atau pramuka merupakan calon pengganti generasi tua, menurunkan generasi baru penerus bangsa. Merupakan inti kelangsungan hidup bangsa
Buah kelapa dapat bertahan lama dimanapun tempatnya, memiliki arti bahwa setiap anggota Pramuka harus kuat jasmani dan rohani, ulet dan mempunyai tekad yang besar dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
Wednesday, 5 February 2020
Dasa Dharma
Siapakah yang menciptakan Dasa Dharma Pramuka? Inilah salah satu pertanyaan yang sering membingungkan para anggota Pramuka karena di Google pun sobat pramuka juga akan sangat sulit untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Sebenarnya Dasa Dharma itu tidaklah diciptakan hanya oleh seseorang saja, akan tetapi Dasa Dharma itu diciptakan melalui ide yang dikumpulkan bersama-sama. Jadi intinya Dasa Dharma itu tidaklah diciptakan oleh seseorang akan tetapi diciptakan bersama-sama. Mau tau lebih lanjut siapa saja yang berperan dalam terciptanya Dasa Dharma? Yuk lanjut baca pembahasan di bawah!
2| Sejarah Terbentuk atau Terciptanya Dasa Dharma Pramuka
Nah kak, kalian tahu tidak? Kalau sejak berdirinya Organisasi gerakan Pramuka di tahun 1961, Dasa Dharma yang kita kenal sekarang ini tidaklah sama seperti ditahun pertama terciptanya Dasa Dharma itu sendiri. Dasa Dharma telah beberapa kali mengalami perubahan, dimulai dari tahun 1961 hingga tahun 1978 Dasa Dharma telah mengalami 4 kali perubahan, dan sampailah kepada Dasa Dharma yang saat ini kita pakai. Sejarah perubahannya adalah sebagai berikut :
I. Rumusan Dasa Dharma Pertama Tahun 1961-1966
Dasa Dharma itu merupakan lampiran dari KEPRES 238 tahun 1961. Hasil rumusan yang pertama kali diberikan oleh Panitia V Pembentukan Gerakan Pramuka. Rumusan Dasa Dharma tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pramuka itu dapat dipercaya
2. Pramuka itu setia
3. Pramuka itu sopan dan perwira
4. Pramuka itu sahabat sesama manusia dan saudara bagi tiap-tiap pramuka
5. Pramuka itu penyayang sesama makhluk
6. Pramuka itu siap menolong dan wajib berjasa
7. Pramuka itu dapat menjalankan perintah tanpa membantah
8. Pramuka itu sabar dan riang gembira dalam segala kesukaran
9. Pramuka itu hemat dan cermat
10.Pramuka itu suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan.
Nah itulah bunyi rumusan Dasa Dharma yang pertama kali, mau tau lanjutan yang keduanya seperti apa? Ayo simak lagi penjelasan dibawah ini.
II. Rumusan Dasa Dharma Kedua Tahun 1966-1974
Rumusan Dasa Dharma yang kedua ini merupakan hasil dari Muker Anpuda. Muker Anpuda sendiri merupakan singkatan dari Musyawarah Kerja Andalan Pusat dan Daerah yang sekarang ini telah menjadi Munas atau Musyawarah Nasional. Berikut ini adalah Rumusan Dasa Dharma yang kedua :
1. Kami Pramuka Indonesia, bertakwa kepada Tuhan YME
2. Kami Pramuka Indonesia, berjiwa pancasila dan patriot Indonesia yang setia
3. Kami Pramuka Indonesia, giat melaksanakan amanat penderitaan rakyat
4. Kami Pramuka Indonesia, ikhlas berkorban untuk keadilan dan kemuliaan Indonesia
5. Kami Pramuka Indonesia, bergotong royong membangun masyarakat Pancasila
6. Kami Pramuka Indonesia, dapat dipercaya dan berbudi luhur
7. Kami Pramuka Indonesia, hemat, cermat dan bersahaja
8. Kami Pramuka Indonesia, pantang putus asa dalam menanggulangi kesukaran
9. Kami Pramuka Indonesia, berjuang dengan rasa tanggungjawab dan gembira utk dapat berguna
10.Kami Pramuka Indonesia, berwatak kasatria dan bertindak dengan disiplin
Bagaimana? Sekarang sudah tahukan rumusan Dasa Dharma yang pertama dan kedua? Masih kuat kan bacanya? Kalau iya sekarang mari kita simak penjelasan dari rumusan Dasa Dharma yang ketiga.
III. Rumusan Dasa Dharma Ketiga tanggal 25-26 September 1978.
Ini merupakan kesepakatan dari Munas Bukit Tinggi, berdasarkan amanat MPP tahun 1970 dan Munas tahun 1974, yang merekomendasikan perubahan dari teks Dasa Dharma.
Dasa Darma Pramuka PRAMUKA ITU :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kasih sayang sesama manusia dan cinta alam
3. Patriot yang sopan dan perwira
4. Suka bermusyawarah dan patuh
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, riang dan terampil
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, setia dan berani
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan.
IV. Rumusan Dasa Dharma Keempat tahun 1978
Munas Gerakan Pramuka di Manado, mengeluarkan memorandum tentang perumusan ulang dari Dasa Dharma Pramuka, dan setelah itu diterbitkan dalam SK Kwartir Nasional Nomor. 036 / KN/ 79. Dan inilah yang menjadi Dasa Dharma yang kita gunakan pada saat ini.
Dasa Dharma Pramuka :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Tuesday, 7 January 2020
BANTARA DAN LAKSANA
BANTARA dan LAKSANA adalah suatu tingkatan dalam pramuka penegak yang telah menyelesaikan syarat kecakapan umum.
A. SEJARAH KATA LAKSANA DAN BANTARA
BANTARA
banyak orang mengenal kata bantara itu singkatan, tapi sebenarnya itu salah kata bantara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pengawal atau adjudan. Pengawal dapat di artikan menjadi 3 hal yaitu;
1. Pengawal para pejabat seperti presiden
2. Pengawal terhadap pembangunan yang sudah atau sedang dilaksanakan
3. Pengawal yang bertugas untuk menjaga mengawal tegak dan lestari nya Pancasila trisatya dan dasa darma.
LAKSANA
Kata laksana sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Indonesia adalah dapat melaksanakan apa yang harus, perlu dilaksanakan dan dapat menjadi teladan anggota lain yang di bawah binaan penegak laksana.
Laksana di tuntut memiliki keterampilan yang berguna bagi masyarakat luas, memiliki keahlian olahraga dan fisik yang kuat.
B. mana lambang tku LAKSANA dan BANTARA
Warna hijau: melambangkan kesuburan dan kemakmuran NKRI dan warna hijau melambangkan diri yang berkembang selalu tumbuh untuk mencari tau hal untuk kemajuan negara.
Dua tunas berlawanan arah dan sejajar:
Bermakna penegak yang mengamalkan satuan terpisah dan keseimbangan penegak Pa dan penegak pi.
BINTANG melambangkan: seorang penegak harus bertakwa kepada Tuhan yang maha esa.
WARNA KUNING melambangkan: keluhuran dan kejayaan.
C. MENGAPA TKU PENEGAK DI PASANG DI PUNDAK.
Karna seorang Pramuka penegak harus bisa memikul rasa tanggung jawab terhadap tugas tugasnya sebagai seorang Pramuka sejati.
SEMOGA BERMANFAAT.
#SalamPramuka
#scoutSMANSAkelbar
Wednesday, 25 December 2019
Sejarah Ke Pramuka an
Brownsea Island, The Birth Place of World Scouts and Guides
Saat kita membuka internet dan mencari kalimat "sejarah kepramukaan dunia", sering sekali kita akan menemukan rangkuman atau biografi singkat dari BP selaku sang founder sekaligus sebagai Bapak Pramuka Dunia. Tapi sangat jarang sekali saya menemukan artikel yang membahas salah satu tempat "sakral" yang sekaligus menjadi tempat lahirnya gerakan pramuka dunia yaitu Brownsea Island.
Pada akhir tahun ini, kita akan membahas sedikit mengenai Pulau Brownsea sekaligus kembali merefresh memori kita tentang sejarah kepramukaan dunia tentang bagaimana awal mulanya gerakan pendidikan berskala internasional ini yang tak terasa telah diprakarsai sejak 1 abad lalu. Well.. more you knows, right? :P.
A. Background
Mari kita mulai artikel ini dengan kisah Robert Baden-Powell sendiri. Pada tahun 1903, BP mendapatkan gelar pahlawan nasional dari kerajaan Inggris berkat kegemilangannya selama membela Kota Mafeking pada Perang Boer yang terletak di Afrika Selatan. Pada waktu itu, BP masih berpangkat Kolonel dan memimpin garnisun Inggris untuk membela Kota Mafeking melawan sekitar 5000 lebih prajurit Boer dan berhasil bertahan selama 217 hari sampai pasukan bantuan tiba.
Selain mendapatkan gelar pahlawan nasional, waktu itu BP juga menyadari kalau buku kecil yang ditulisnya untuk para tentara berjudul Aids to Scouting for NCOs and Men, ternyata juga digunakan oleh para pemuda dan guru di seluruh negeri untuk mengajar, berobservasi dan membuat kerajinan. Berkat buku dan ketenarannya ini lah, BP diundang untuk menjadi pembicara pada berbagai pertemuan dan kampanye di seluruh Inggris.
Beberapa waktu kemudian, Sir William Alexander Smith sang pendiri Bridge Boys (Organisasi Pemuda Kristiani Internasional) meminta kepada BP untuk bersama merancang skema dalam meningkatkan pelatihan kewarganegaraan bagi anak laki-laki dan Boy Bridges Scouting achievement.
2. Scouting for Boys dan permulaan Gerakan Pramuka Dunia
Baden-Powell pun menyusun kembali buku Aids to Scouting yang pernah ia terbitkan pada tahun 1899 lalu dengan menambahkan beberapa materi lainnya tentang "pelatihan kawula muda" yang mayoritas ia kutip dari buku The Birch Bark Roll of the Woodcraft Indians Yang ditulis oleh Ernest T. Seton. BP juga membubuhkan berbagai pengalaman pribadinya selama aktif di militer Inggris dalam buku yang ia susun tersebut yang dibantu dengan beberapa temannya yaitu Sir William Alexander Smith, Cyril Arthur Pearson, dan Maria Fetherstonhaugh. BP memisahkannya menjadi 26 bab bernama "Kisah Api Unggun". Bab-bab inilah yang kelak disusun menjadi sebuah buku yang bernama "Scouting for Boys: A handbook for instruction in good citizenship".
Sebelum buku ini terbit pada tahun 1908, setahun sebelumnya tepatnya pada tanggal 1-9 Agustus 1907, BP bersama sahabatnya yang bernama Mayor Kenneth McLaren menyusun sebuah acara perkemahan sebagai "eksperimen" untuk menerapkan beberapa ide-idenya pada bakal buku Scouting for Boys dengan mengajak 22 anak laki-laki dari berbagai kalangan untuk berkemah di Pulau Brownsea di lepas pantai Dorset, Inggris.
Diantara ke 22 anak laki-laki tersebut adalah 11 murid Private Boarding School dari Eton dan Harrow (dimana mayoritas dari mereka adalah anak-anak dari teman BP yang telah berkeluarga), 7 anak dari organisasi Boy Bridges di Bournemouth dan 3 lainnya dari Poole & Hamworthy. Keponakan BP yang bermana Donald Baden-Powell juga ikut dan ditunjuk sebagai pemimpin grup.
Mayoritas kegiatan perkemahan full weekend tersebut adalah kegiatan berkemah, observasi, woodcraft, pelajaran P3K serta nilai kesatria dan patriotisme. Bersama dengan suksesnya perkemahan eksperimen ini, pada tahun 1908 BP pun menerbitkan bukunya "Scouting for Boys: A handbook for instruction in good citizenship" yang menjadi pionir berkembangnya gerakan kepramukaan di seluruh dunia.
3. Brownsea Island, pasca kemah bersejarah tersebut.
Brownsea Island sendiri memiliki sejarah yang panjang bahkan sejak abad pertengahan. Pulau ini juga menjadi saksi sejarah-sejarah penting di Inggris seperti English Civil War pada pemerintah King Charles I dan ke 2 perang dunia. Pulau ini juga telah berganti kepemilikan mulai dari berbagai bangsawan Inggris hingga akhirnya pada tahun 1962 hingga sekarang pulau ini dibeli oleh National Trust, sebuah badan pemerhati peninggalan sejarah di Inggris.
Sejak tahun 1907 pasca kemah bersejarah BP, pulau ini umum digunakan sebagai area kemah para pramuka di Inggris. Pada tahun 1934, pulau ini mengalami kebakaran hebat yang hampir menghanguskan seisi pulau menjadi debu, pemilik waktu itu yang bernama Mary Bonham-Christie menutup secara permanen semua akses publik ke pulau tersebut lantaran ia trauma pasca kejadian tersebut selama sisa hidupnya.
Pada 1962, pulau ini dibeli oleh National Trust dan melakukan berbagai konservasi terhadap pulau akibat kebakaran hebat pada 1934 lalu. Setahun kemudian pada 1963 Olave Baden-Powell, istri BP sekaligus World Chief Guide dan founder Girls Guides membuka kembali pulau tersebut untuk umum pada sebuah upacara pembukaan khusus yang juga dihadiri oleh para veteran yang dahulu ikut dalam kemah BP tahun 1907. Pulau ini pun dibuka untuk umum dan para pramuka akhirnya bisa "kembali" ke pulau tersebut
Tahun 2007, saat peringatan 100 tahun Pramuka dunia diadakan sebuah kemah akbar yang bertempat di Brownsea Island yang diikuti oleh ratusan pramuka dari 160 negara kala itu. Acara ini juga menjadi bagian dari event WSJ ke 21 dimana waktu itu negara Inggris ditunjuk sebagai tuan rumah pesta pramuka akbar tersebut.
Sekarang, pulau Brownsea dijadikan sebagai salah satu objek wisata sekaligus bumi perkemahan bagi para pramuka di Inggris, dikatakan bahwa pulau ini mampu menarik 110.000 pengunjung setiap tahunnya baik dari Pramuka maupun pengunjung yang ingin melihat berbagai kastil tua dan peninggalan sejarah disana.
4. Penutup
Sejarah kepramukaan dunia memang tak akan bisa dipisahkan dari sosok sang Founder sendiri. Tapi adalah sebuah fakta yang unik bahwa sebuah gerakan yang kini memiliki 50 juta lebih anggota ternyata berawal dari eksperimen BP untuk sebuah buku setebal 400 halaman yang dengan cepat menjadi best seller dan mengilhami berbagai gerakan serupa di seluruh dunia.
Izinkan saya untuk menutup artikel ini dengan salah satu pesan dari BP sendiri: "Bagi para remaja, gerakan ini membuat mereka tetap berada dibawah pengaruh yang baik saat mereka melewati masa-masa sulit menjelang dewasa. Bagi para pemuda, gerakan kepramukaan memberikan keceriaan hidup di pedalaman (saat-saat sulit) dan mengajarkan keterampilan hidup di alam terbuka (dunia)". ~Rovering to Success~ by Baden-Powell.
Sumber:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Brownsea_Island
http://www.usscouts.org/usscouts/history/brownsea.asp
http://www.nationaltrust.org.uk/brownsea-island/history/view-page/item484979/
Scouting for Boys: A handbook for instruction in good citizenship, 1908, Baden-Powell
Rovering to Success: A Guide for Young Manhood, 1922, Baden-Powell
Friday, 16 August 2019
Monday, 25 February 2019
Pesan Untuk Pelatih
#pusdiklatnas
TAKSU PELATIH DAN PEMBINA
Bagi pelatih dan pembina pramuka, taksu harus ada dalam dirinya. Berkat taksu, peserta didik mampu terilhami dengan baik sehingga kelak dapat menjadi benar-benar pramuka. Pramuka tidak akan pernah bersusah meski dalam kondisi darurat baginya. Dia tidak akan kaget dengan kesulitan tiba-tiba. Meski tersesat hebat, dia mampu bertahan karena pengaruh taksu pembinanya. Pun demikian, pembina tidak akan pernah merasakan kekurangan dalam kondisi apapun karena taksu pelatihnya sangat bagus.
Taksu adalah pancaran energi positif yang melimpah dari perpaduan pikiran, ucapan, dan tindakan. Taksu terbentuk karena terpenuhinya kebutuhan pikiran, kuatnya pembicaraan, dan santunnya tindakan dari sebuah tekad yang di bidanginya. Jika seseorang menjadi pelatih dan pembina kepramukaan, taksu kepramukaan terpancar dengan baik.
Bagi pelatih dan pembina pramuka, kepramukaan ada dalam jiwa raganya yang bergumpal menjadi taksu. Taksu tidak dapat dibuat-buat. Taksu muncul dengan sendirinya manakala seseorang telah lama berkelindan dengan bidangnya. Semakin sering melatih dan sering menguatkan diri di bidang kepelatihan, taksu seorang pelatih akan kuat. Begitu pula, semakin sering membina dan menguras dunia kepembinaan, taksu pembina akan muncul dengan baik pula.
Sering kita menyebut bahwa seseorang mempunyai wibawa dan kharisma akibat tampak diri yang terbagi ke orang lain. Wibawa dan kharisma itu muncul karena taksu seseorang. Jadi, wibawa dan kharisma tidak bisa dibuat-buat.
Teruslah berlatih. Teruslah belajar. Teruslah berproses. Kelak taksu akan muncul dengan baik. Taksu itu ada dalam setiap orang, tak terkecuali dia itu siapa. Namun, ada tidak selalu muncul karena taksu tidak tergesek dengan baik. Taksu tidak pernah terejawantahkan secara nyata.
Pelatih pusdiklat kepramukaan sudah seharus mampu memunculkan taksu. Apalagi, mereka yang sudah lama menjadi pelatih. Taksu wajib muncul.
Begitu pula, pembina harus mampu memunculkan taksu yang mampu menyinari jiwa raga peserta didiknya. Syaratnya, teruslah membina dengan dinamis. Adakan perbaikan membina dengan rencana membina yang baik. Media membina terus dikreatifkan. Diskusi terus dengan sesama pembina. Kelak, taksu akan bersinar baik. Selamat membina. #kakyatno
Tuesday, 19 February 2019
Keterampilan Pramuka
#pusdiklatnas
KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN
Pionering, menjelajah, hiking, caving, dan lainnya bukanlah keterampilan kepramukaan melainkan media, sarana, dan alat untuk terwujudnya keterampilan kepramukaan. Banyak yang salah kaprah tentang hal itu. Walhasil, keterampilan kepramukaan diartikan secara sempit.
Karena sering dilakukan pionering, berkemah, sandi, morse, dan lainnya oleh pramuka, khalayak ramai mengikonkan hal itu identik dengan pramuka. Itu hanyalah media bagi pramuka. Itu semua jalan bagi terealisasikannya keterampilan pramuka.
Ada istilah lain yang sejajar dengan keterampilan kepramukaan. Istilah itu adalah keterampilan berpikir, keterampilan menulis, keterampilan hidup, dan seterusnya. Media untuk keterampilan berpikir adalah diskusi, debat, membaca, dan lainnya. Keterampilan menulis alatnya adalah menulis surat, puisi, narasi, dan lainnya. Keterampilan hidup sarananya adalah bergaul, berniaga, berumah tangga, dan lainnya. Keterampilan kepramukaan medianya banyak, yakni ibadah, nyanyi, tepuk, tali-temali, jelajah, dan seterusnya.
Apa isi keterampilan kepramukaan yang perlu diwujudkan? Yang perlu direalisasikan melalui media dan sarana adalah skesosif (spiritual, karakter, emosional, sosial, intelektual, dan fisik). Skesosif itu adalah area pengembangan dari diri anak yang perlu diwujudkan dalam tindakan dengan warna kepramukaan. Kepramukaan cirinya adalah keterampilan. Jadi, ada keterampilan spiritual yang diwujudkan melalui tindakan yang bungkus dengan kepramukaan. Begitu pula, area pengembangan yang lainnya.
Keterampilan itu berbeda dengan pengetahuan dan sikap. Meskipun, ketiganya saling melengkapi. Kompetensi dalam pendidikan biasanya dikategorikan ke dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Nah, kepramukaan mengambil sisi keterampilan sehingga dinamakan keterampilan kepramukaan. BP menyebutkan bahwa kepramukaan bukanlah ilmu melainkan permainan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan.
Kalau begitu, apa inti keterampilan kepramukaan?