Guru punya peran membantu murid supaya bisa belajar, bukan mengajarinya. Bagaimana supaya murid bisa belajar?
Supaya bisa belajar, murid harus punya kesempatan. Nah, orang-orang di sekelilingnya (guru dan orang tua) yang menyediakan kesempatan itu. Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. Guru harus bisa menahan diri untuk tidak (terlalu banyak) mengajari.
Dengan kata lain, guru mempunyai peran mengembangkan, bukan mematikan potensi. Itulah sebabnya memberi kesempatan yang luas kepada murid adalah mutlak. Menjadi guru dominan di kelas bukanlah sebuah cara tepat untuk memainkan peran tersebut.
Selain adanya kesempatan yang diberikan, aktivitas belajar harus membuat murid terlibat. Mereka bukan obyek. Mereka adalah pelaku dan pusat pembelajaran.
Pelibatan murid tidak bisa dengan paksaan, aturan yang ketat, atau ancaman. Keterbukaan dan kenyamanan justru menjadi pintu masuk agar mereka terlibat utuh dan aktif dalam proses belajar.
Murid akan suka rela dan butuh terlibat ketika kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Kebutuhan dasar agar murid terlibat utuh dan aktif adalah beberapa hal berikut ini.
1. Butuh percaya
Prioritas nomor satu bagi setiap guru adalah membangun kepercayaan dengan murid-muridnya. Kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan yang sukses.
Murid tidak akan memberikan usaha terbaik jika mereka tidak percaya bahwa guru memprioritaskan kepentingan terbaik mereka. Murid biasanya akan menghindar jika tidak merasa aman dan dipercaya. Mereka mengharapkan guru menunjukkan perlakuan yang baik (humanis), jujur, adil, dan terbuka.
2. Butuh harapan
Guru adalah distributor harapan. Guru menanamkan harapan kepada murid-muridnya. Guru membangun kepercayaan bahwa murid-murid dapat tumbuh, mengembangkan keterampilan, dan memiliki peluang untuk kemajuan.
Merupakan tugas guru untuk memupuk harapan itu dan mendukung pertumbuhan mereka.
3. Butuh merasa berharga
Tantangan membuat belajar sebagai pengalaman yang bermakna. Murid memiliki kebutuhan untuk merasa yakin bahwa jika melakukan yang terbaik dan menunjukkan integritas, mereka akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Untuk bisa belajar, murid butuh merasa mampu dan berharga. Ini sebuah syarat mutlak. Keyakinan bahwa dirinya mampu merupakan bahan bakar yang mampu menghidupkan motivasi dan semangat, juga mengaktifkan neuron-neuron otak. Disinilah sebuah sugesti diperlukan. Guru hendaknya selalu mempompakan keyakinan ini. Tidak hanya lewat kata-kata, juga tindakan dan ekspresi. Misalnya, selalu menunjukkan wajah optimis dan bergairah kepada setiap anak.
4. Butuh merasa kompeten
Murid perlu tantangan dalam belajar. Jika aktivitasnya terlalu sederhana, mereka akan mudah kehilangan minat dan menjadi tidak terlibat. Jika aktivitasnya terlalu menantang, dapat menyebabkan keputusasaan dan frustrasi.
Guru harus terus mencari dan menemukan titik yang tepat di mana murid mendapat tantangan yang sesuai. Namun, tanggung jawab itu tidak semuanya berada di pundak guru. Murid perlu mengambil tanggung jawab atas perkembangan mereka sendiri dan belajar bagaimana mengelola motivasi mereka.
Bagaimana cara Anda melibatkan murid dalam belajar?
#MerdekaBelajar
#GuruBelajar
#GuruPenulis
#sekolahprima