Friday, 1 November 2024

KATA HIKMAH BADEN POWELL

 KATA HIKMAH BADEN POWELL

 

1.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Yang perlu diperhatikan bahwa anak bukanlah selembar cek kosong untuk diisi dengan keinginan orang dewasa" (Aids to Scout Mastership,Kepramukaan dalam Praktek).

 

2.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Pembina pramuka itu tidak bisa membuat suatu tanaman tumbuh ke atas dengan nanya menarik batangnya" (Aids to Scout Mastership,Kepramukaan dalam Praktek).

 

3.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Metode kita cenderung mendidik daripada memberikan instruksi dengan melalui permainan-permainan, kegiatan-kegiatan yang menarik, tetapi benar-benar membina moral, mental dan fisik (Our method of training is to educate from  within rather than to instruct from without; to offer games and activities which, while attractive to the boy, will seriously educate him morally, mentally, and physically). ---dari Foot Step of The Founder, 1984).

 

4.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Bagaimana menjadi  Pembina yang baik juga diungkapkan oleh BP sebagai berikut ,(1) Pembina itu orang memiliki jiwa dan semangat  muda, oleh karena itu ia harus dapat menempatkan dirinya dalam alam  pikiran peserta didik.  (2) Pembina itu mengerti dan menyadari  kebutuhan  peserta didik.  Ia harus mengerti pula pAndangan serta keinginan peserta didik sesuai dengan tingkat usia dan pertumbuhan jiwanya.  (3) Pembina dalam melakukan aktivitasnya  dengan lebih memperhatikan  peserta didik secara perorangan/pribadi, daripada secara keseluruhan (massal).  (4) Pembina haruslah dapat mengemb angkan jiwa kesatuan, sehingga setiap  pribadi peserta didik dapat berkembang dan mencapai hasil yang sebaik-baiknya”.

 

5.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Anak-anak itu menginginkan variasi, maka  jangan terkejut  jika mereka merasa lelah atau bosan terhadap sesuatu.  Maka persiapkanlah dirimu dari sekarang untuk menghadapi masa yang akan datang” (Headquarters’ Gazette, November 1911).

 

6.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kebiasaan yang jelek itu seperti gigi yang jelek, ia harus dicabut.  Caranya dengan mengisi kekurangannya tidak sekedar dimengerti tetapi digunakan  dalam kehidupan sehari-hari”(Lifes’s  Snags and How to Meet Them – 1927, 49).

 

7.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941), “Usaha menjaga keseimbangan tubuh, berarti berupaya mengembangkan keseimbangan mental (Girl Guiding, 1966,35 reprint of 1938 edition).

 

8.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Sesungguhnya selalu ada sisi yang indah dalam hidup, sungguh pun dalam keadaan  yang tersulit  (What Scout Can Do,  1921, 142).

 

9.            R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Ambisi untuk mengerjakan  sesuatu yang benar adalah ambisi yang bermakna  (Rovering to Success, 1959, 143 reprint 1922 edition).

 

10.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kita melatih dalam suatu pasukan berkuda dimulai dari langkah kuda yang terlambat (Scouting for Boys, 1946, 63).

 

11.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Saya berpendirian bahwa segalanya akan menjadi sesuatu yang baik manakala kita menenggelamkan kepentingan orang dewasa  dan mempersilahkan anak-anak (peserta didik) memimpin dunia sehingga kita memiliki dunia yang menyenangkan  yang penuh dengan kebaikan dan persahabatan” (Paddle Your Own Canoe, 1939 ,63).

 

12.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Seseorang tanpa jiwa kesatriaan bukan manusia. (A man  without chivalry is no man (Rovering to Success 1959, 108 reprint 1922 edition).

 

13.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kepribadian suatu  bangsa tidak dapat ditumbuhkan  dengan kekuatan angkatan perang di mana suatu bangsa  merasa lebih superior  dibandingkan dengan bangsa yang lain” (Headquarters’ Gazette, Januari 1914, rep. dari BPO, 43).

 

14.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Membina itu tidak akan mengeluh, merengek, bahkan mengerutkan dahi ketika menemui kesulitan, manakala  kita memiliki kesanggupan untuk menerimanya (Girl Guiding, 1966, 61 reprint of 1938 edition).

 

15.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Pandangan/ pendapat umum (common sense), adalah sesuatu yang paling berguna dan bernilai  yang telah kamu peroleh dalam kepribadianmu”(Paddle Your  Own Canoe, 1939, 19).

 

16.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  tentang kerjasama, “Ketika Anda bermain sepak bola dan kamu memegang bola tersebut, kamu tahu benar sebagaimana yang aku ketahui, bahwa ini hakmu untuk membawanya cukup lama, dan mungkin ini akan membuatmu sangat menyenangkan sehingga orang dapat melihat bagaimana kamu memainkannya, namun kamu tidak boleh mementingkan diri sendiri dalam permainan, dan kamu harus bekerja sebaik mungkin dan segera mengoperkan ke te man yang lain. Ini adalah cara yang bagus ketika itu terjadi denganmu. Jangan bekerja untuk diri sendiri, tetapi bagilah dengan yang lain – sampaikan kepada mereka.”  When you are playing  football and you get  possession  of the ball, you know as well as I do that it is your business to stick to it too long, although it may be great fun for you  to see how long  you can play it; you must not  play a selfish game, but must do your best  with it and  quickly pass it on to one of your side.  So it  is with any other  good thing when it comes  your way.  Don’t keep  it to yourself, but share it with others – “pass it on” to them” (Yarns for Boy Scouts, 1909, 180).

 

17.        R.S.S. Baden Powell, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Jika dalam kepramukaan itu kehilangan tawanya, maka akan kehilangan daya tariknya untuk sukses.” (If Scouting lost its laughter it would lose its appeal and success).

 

18.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Keyakinan saya adalah bahwa kita ditempatkan di dunia yang penuh keajaiban dan keindahan ini, dengan kemampuan khusus untuk menghargai mereka, dalam beberapa hal kita bisa bersenang-senang, bergandeng tangan untuk mengembangkan mereka, dan membantu orang lain, bukan melampaui batas mereka dan melalui itu semua kita menikmati hidup menuju bahagia".“My believe is that we were put in this world of  wonders and beauty with a special ability to appreciate them, in some cases to have the fun of taking a hand in developing them, and also in being able to help other people instead of overreaching them and, through it all to enjoy life – That is to be happy.“

 

19.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Dayung sampanmu, engkau memulai pelayaran petualangan dari alur masa kanak-kanak, ke sebuah sungai panjang masa remaja,  melintasi laut kedewasaan ke pelabuhan yang ingin engkau jangkau."  (Paddle to your own canoe, you are starting out of your adventurous voyage from the stream of childhood, a long the river of adolescence, out a cross the ocean of manhood to the port you want to reach” - Rovering to success).

 

20.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Anda akan bertemu dengan kesulitan dan bahaya, gelombang dan badai di jalan, namun tanpa petualangan kehidupan akan kusam, dengan hati-hati mengemudikan di atas papan layar, dengan kesungguhan yang menggembirakan, tidak ada alasan mengapa perjalanan Anda tidak menjadi lengkap dan sukses, tidak peduli seberapa kecil arus dari mana Anda mulai berangkat.” (You will meet with difficulties and dangers, waves and storms on the way, but without adventure life would be deadly dull, with careful piloting, above-board sailing, and cherry persistence, there is no reason why your voyage should not be a complete success, no matter how small the streams in which you make your start - Rovering to success).

 

21.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  ”Kepramukan adalah suatu obat yang terdiri dari berbagai ramuan dan jika tidak diaduk dengan ukuran yang tepat sesuai resep, penggunanya tidak perlu menyalahkan dokternya jika pengaruhnya terhadap pasien tidak memuaskan.” (Scouting is a medecine composed of various ingredients and, unless they are mixed in their proper proportions according to the prescription, the user must not blame the doctor if the effect on the patient are unsatisfactory” (Jamboree, 1922).

 

22.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Anak-anak itu tidak dituntun oleh kata jangan tetapi dituntun oleh kata lakukan. Darma disiapkan sebagai pemandu tindakan bukan sebagai hukuman atas kesalahan.” (The boy is not governed by don’t, but let on by do. The scout law is devised as a guide to his actions, rather than as repressive of his faults” (Aids to Scoutmastership).

 

23.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Pendidikan diri itu, anak belajar dari dirinya sendiri, anak akan tetap dibimbing oleh dirinya yang akan menuntun hidupnya kelak, yang akan melebihi sesuatu yang dipaksakan melalui pengajaran guru.” (Self-education, that is, what a boy learn from himself, is what is going to stick by him and guide him later on in life, far more than anything that is imposed upon him through instruction by a teacher - Scouting for Boys).

 

24.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),“Orang yang buta terhadap keindahan alam akan kehilangan separuh kenikmatan yang ada di dalam hidupnya.” (The man who is blind to the beauties of nature has missed half the pleasure of life).

 

25.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Bagi orang yang memiliki mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar maka hutan adalah laboratorium, sekaligus klub dan tempat ibadah.” (For those who have eyes to see and ears to hear, the forest is at once a laboratory, a club and a temple).

 

26.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Allah telah memberi kita dunia untuk hidup yang penuh keindahan dan keajaiban dan Allah telah memberi tidak hanya sekedar mata untuk melihat mereka, tetapi juga pikiran untuk memahami mereka, jika kita hanya memiliki rasa untuk melihat mereka dalam cahaya tersebut".“God has given us a world to live in that is full of beauties and wonders and he has given us not only the eyes to see them, but minds to understand them, if we only have the sense to look at them in that light”.    

 

27.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Bangkitlah, bekerjalah! Kamu hanya punya waktu satu hari untuk hidup, maka buatlah yang terbaik setiap menitnya.” (Wake up! Get busy! You have only the one life-day to live, so make the best of every minute of it - Rovering to success).

 

28.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),   “Teruslah mendayung, karena gelombang-gelombang yang kamu temukan di 100 yard terakhir, sama berbahayanya dengan yang telah kamu lampaui 4 mil yang lalu (Rovering to success).

 

29.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Tak ada manusia yang disebut terdidik bila tidak memiliki kemauan dan keinginan untuk berkemampuan terlatih yang baik, untuk mengerjakan bagiannya dari pekerjaan dunia.” (No man can be called educated who has not a willingness and a desire, as well as a trained ability, to do his part in the world’s work ).

 

30.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),   “Kebahagiaan itu bisa terjadi pada orang kaya, maupun orang yang miskin” (Rovering to Success).

 

31.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Lebih baik melihat sesuatu itu dari sisi baiknya dari pada dari sisi buruknya". (Pesan terakhir Baden Powell).

 

32.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Cara yang benar dalam memperoleh kebahagiaan ialah dengan membahagiakan orang lain". (Pesan terakhir Baden powell).

 

33.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah dengan membuat dirimu sehat dan kuat, lahir maupun batin sejak kamu masih kanak-kanak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup jika kamu kelak telah dewasa". (Pesan terakhir Baden powell).

 

34.        R.S.S. BADEN POWELL,  (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kepercayaan harus menjadi dasar untuk semua latihan moral kita”. (Trust should be the basis for all our moral training).

 

35.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941), “Kesetiaan itu adalah ciri karakter anak yang memberikan inspirasi harapan tak terbatas”. (Loyalty is a feature in a boy’s character that inspires boundless hope).

 

 

 

36.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Yang perlu diperhatikan, bahwa anak bukanlah selembar cek kosong untuk diisi dengan keinginan orang dewasa" (Aids to Scout Mastership,Kepramukaan dalam Praktek).

 

37.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Pembina pramuka itu tidak bisa membuat suatu tanaman tumbuh ke atas dengan nanya menarik batangnya" (Aids to Scout Mastership,Kepramukaan dalam Praktek).

 

38.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Metode kita cenderung mendidik daripada memberikan instruksi dengan melalui permainan-permainan, kegiatan-kegiatan yang menarik, tetapi benar-benar membina moral, mental dan fisik (Our method of training is to educate from  within rather than to instruct from without; to offer games and activities which, while attractive to the boy, will seriously educate him morally, mentally, and physically). ---dari Foot Step of The Founder, 1984).

 

39.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Bagaimana menjadi  Pembina yang baik juga diungkapkan oleh BP sebagai berikut ,(1) Pembina itu orang memiliki jiwa dan semangat  muda, oleh karena itu ia harus dapat menempatkan dirinya dalam alam  pikiran peserta didik.  (2) Pembina itu mengerti dan menyadari  kebutuhan  peserta didik.  Ia harus mengerti pula pAndangan serta keinginan peserta didik sesuai dengan tingkat usia dan pertumbuhan jiwanya.  (3) Pembina dalam melakukan aktivitasnya  dengan lebih memperhatikan  peserta didik secara perorangan/pribadi, daripada secara keseluruhan (massal).  (4) Pembina haruslah dapat mengemb angkan jiwa kesatuan, sehingga setiap  pribadi peserta didik dapat berkembang dan mencapai hasil yang sebaik-baiknya”.

 

40.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Anak-anak itu menginginkan variasi, maka  jangan terkejut  jika mereka merasa lelah atau bosan terhadap sesuatu.  Maka persiapkanlah dirimu dari sekarang untuk menghadapi masa yang akan datang” (Headquarters’ Gazette, November 1911).

 

41.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kebiasaan yang jelek itu seperti gigi yang jelek, ia harus dicabut.  Caranya dengan mengisi kekurangannya tidak sekedar dimengerti tetapi digunakan  dalam kehidupan sehari-hari”(Lifes’s  Snags and How to Meet Them – 1927, 49).

 

42.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941), “Usaha menjaga keseimbangan tubuh, berarti berupaya mengembangkan keseimbangan mental (Girl Guiding, 1966,35 reprint of 1938 edition).

 

43.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Sesungguhnya selalu ada sisi yang indah dalam hidup, sungguh pun dalam keadaan  yang tersulit  (What Scout Can Do,  1921, 142).

 

44.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Ambisi untuk mengerjakan  sesuatu yang benar adalah ambisi yang bermakna  (Rovering to Success, 1959, 143 reprint 1922 edition).

 

45.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kita melatih dalam suatu pasukan berkuda dimulai dari langkah kuda yang terlambat (Scouting for Boys, 1946, 63).

 

46.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Saya berpendirian bahwa segalanya akan menjadi sesuatu yang baik manakala kita menenggelamkan kepentingan orang dewasa  dan mempersilahkan anak-anak (peserta didik) memimpin dunia sehingga kita memiliki dunia yang menyenangkan  yang penuh dengan kebaikan dan persahabatan” (Paddle Your Own Canoe, 1939 ,63).

 

47.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Seseorang tanpa jiwa kesatriaan bukan manusia. (A man  without chivalry is no man (Rovering to Success 1959, 108 reprint 1922 edition).

 

48.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kepribadian suatu  bangsa tidak dapat ditumbuhkan  dengan kekuatan angkatan perang di mana suatu bangsa  merasa lebih superior  dibandingkan dengan bangsa yang lain” (Headquarters’ Gazette, Januari 1914, rep. dari BPO, 43).

 

49.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Membina itu tidak akan mengeluh, merengek, bahkan mengerutkan dahi ketika menemui kesulitan, manakala  kita memiliki kesanggupan untuk menerimanya (Girl Guiding, 1966, 61 reprint of 1938 edition).

 

50.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Pandangan/ pendapat umum (common sense), adalah sesuatu yang paling berguna dan bernilai  yang telah kamu peroleh dalam kepribadianmu”(Paddle Your  Own Canoe, 1939, 19).

 

51.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  tentang kerjasama, “Ketika Anda bermain sepak bola dan kamu memegang bola tersebut, kamu tahu benar sebagaimana yang aku ketahui, bahwa ini hakmu untuk membawanya cukup lama, dan mungkin ini akan membuatmu sangat menyenangkan sehingga orang dapat melihat bagaimana kamu memainkannya, namun kamu tidak boleh mementingkan diri sendiri dalam permainan, dan kamu harus bekerja sebaik mungkin dan segera mengoperkan ke te man yang lain. Ini adalah cara yang bagus ketika itu terjadi denganmu. Jangan bekerja untuk diri sendiri, tetapi bagilah dengan yang lain – sampaikan kepada mereka.”  When you are playing  football and you get  possession  of the ball, you know as well as I do that it is your business to stick to it too long, although it may be great fun for you  to see how long  you can play it; you must not  play a selfish game, but must do your best  with it and  quickly pass it on to one of your side.  So it  is with any other  good thing when it comes  your way.  Don’t keep  it to yourself, but share it with others – “pass it on” to them” (Yarns for Boy Scouts, 1909, 180).

 

52.        R.S.S. Baden Powell, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Jika dalam kepramukaan itu kehilangan tawanya, maka akan kehilangan daya tariknya untuk sukses.” (If Scouting lost its laughter it would lose its appeal and success).

 

53.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Keyakinan saya adalah bahwa kita ditempatkan di dunia yang penuh keajaiban dan keindahan ini, dengan kemampuan khusus untuk menghargai mereka, dalam beberapa hal kita bisa bersenang-senang, bergandeng tangan untuk mengembangkan mereka, dan membantu orang lain, bukan melampaui batas mereka dan melalui itu semua kita menikmati hidup menuju bahagia".“My believe is that we were put in this world of  wonders and beauty with a special ability to appreciate them, in some cases to have the fun of taking a hand in developing them, and also in being able to help other people instead of overreaching them and, through it all to enjoy life – That is to be happy.“

 

54.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Dayung sampanmu, engkau memulai pelayaran petualangan dari alur masa kanak-kanak, ke sebuah sungai panjang masa remaja,  melintasi laut kedewasaan ke pelabuhan yang ingin engkau jangkau."  (Paddle to your own canoe, you are starting out of your adventurous voyage from the stream of childhood, a long the river of adolescence, out a cross the ocean of manhood to the port you want to reach” - Rovering to success).

 

55.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Anda akan bertemu dengan kesulitan dan bahaya, gelombang dan badai di jalan, namun tanpa petualangan kehidupan akan kusam, dengan hati-hati mengemudikan di atas papan layar, dengan kesungguhan yang menggembirakan, tidak ada alasan mengapa perjalanan Anda tidak menjadi lengkap dan sukses, tidak peduli seberapa kecil arus dari mana Anda mulai berangkat.” (You will meet with difficulties and dangers, waves and storms on the way, but without adventure life would be deadly dull, with careful piloting, above-board sailing, and cherry persistence, there is no reason why your voyage should not be a complete success, no matter how small the streams in which you make your start - Rovering to success).

 

56.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  ”Kepramukan adalah suatu obat yang terdiri dari berbagai ramuan dan jika tidak diaduk dengan ukuran yang tepat sesuai resep, penggunanya tidak perlu menyalahkan dokternya jika pengaruhnya terhadap pasien tidak memuaskan.” (Scouting is a medecine composed of various ingredients and, unless they are mixed in their proper proportions according to the prescription, the user must not blame the doctor if the effect on the patient are unsatisfactory” (Jamboree, 1922).

 

57.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Anak-anak itu tidak dituntun oleh kata jangan tetapi dituntun oleh kata lakukan. Darma disiapkan sebagai pemandu tindakan bukan sebagai hukuman atas kesalahan.” (The boy is not governed by don’t, but let on by do. The scout law is devised as a guide to his actions, rather than as repressive of his faults” (Aids to Scoutmastership).

 

58.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Pendidikan diri itu, anak belajar dari dirinya sendiri, anak akan tetap dibimbing oleh dirinya yang akan menuntun hidupnya kelak, yang akan melebihi sesuatu yang dipaksakan melalui pengajaran guru.” (Self-education, that is, what a boy learn from himself, is what is going to stick by him and guide him later on in life, far more than anything that is imposed upon him through instruction by a teacher - Scouting for Boys).

 

59.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),“Orang yang buta terhadap keindahan alam akan kehilangan separuh kenikmatan yang ada di dalam hidupnya.” (The man who is blind to the beauties of nature has missed half the pleasure of life).

 

60.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Bagi orang yang memiliki mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar maka hutan adalah laboratorium, sekaligus klub dan tempat ibadah.” (For those who have eyes to see and ears to hear, the forest is at once a laboratory, a club and a temple).

 

61.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Allah telah memberi kita dunia untuk hidup yang penuh keindahan dan keajaiban dan Allah telah memberi tidak hanya sekedar mata untuk melihat mereka, tetapi juga pikiran untuk memahami mereka, jika kita hanya memiliki rasa untuk melihat mereka dalam cahaya tersebut".“God has given us a world to live in that is full of beauties and wonders and he has given us not only the eyes to see them, but minds to understand them, if we only have the sense to look at them in that light”.    

 

62.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Bangkitlah, bekerjalah! Kamu hanya punya waktu satu hari untuk hidup, maka buatlah yang terbaik setiap menitnya.” (Wake up! Get busy! You have only the one life-day to live, so make the best of every minute of it - Rovering to success).

 

63.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),   “Teruslah mendayung, karena gelombang-gelombang yang kamu temukan di 100 yard terakhir, sama berbahayanya dengan yang telah kamu lampaui 4 mil yang lalu (Rovering to success).

 

64.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Tak ada manusia yang disebut terdidik bila tidak memiliki kemauan dan keinginan untuk berkemampuan terlatih yang baik, untuk mengerjakan bagiannya dari pekerjaan dunia.” (No man can be called educated who has not a willingness and a desire, as well as a trained ability, to do his part in the world’s work ).

 

65.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),   “Kebahagiaan itu bisa terjadi pada orang kaya, maupun orang yang miskin” (Rovering to Success).

 

66.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Lebih baik melihat sesuatu itu dari sisi baiknya dari pada dari sisi buruknya". (Pesan terakhir Baden Powell).

 

67.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Cara yang benar dalam memperoleh kebahagiaan ialah dengan membahagiakan orang lain". (Pesan terakhir Baden powell).

 

68.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  "Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah dengan membuat dirimu sehat dan kuat, lahir maupun batin sejak kamu masih kanak-kanak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup jika kamu kelak telah dewasa". (Pesan terakhir Baden powell).

 

69.        R.S.S. BADEN POWELL,  (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941),  “Kepercayaan harus menjadi dasar untuk semua latihan moral kita”. (Trust should be the basis for all our moral training).

 

70.        R.S.S. BADEN POWELL, (Bapak pandu dunia, 1857 - 1941), “Kesetiaan itu adalah ciri karakter anak yang memberikan inspirasi harapan tak terbatas”. (Loyalty is a feature in a boy’s character that inspires boundless hope).

Vidio Terbaru