PRAMUKA
SENIORITAS DAN KEGIATAN NYELENEH ?
Selama ini, kata “SENIOR” diartikan sebagai seseorang yang lebih dulu masuk kedalam sebuah instansi ataupun organisasi.
Sementara “JUNIOR” adalah seorang yang masuk belakangan.
.
DIBEBERAPA gugusdepan penegak dan pandega,Ketika kegiatan seperti jurit malam,atau beberapa kegiatan lain, beberapa penegak / pandega yang lebih dahulu tergabung menyebut diri mereka senior dan para Junior harus menghormati mereka.
.
Bentakan sampai hukuman yang agak berat (fisik) adalah sesuatu yang seakan wajib mereka ( junior ) terima.
Tentu pernah kita dengar aturan seperti :
Pasal 1, senior tidak pernah salah
pasal 2, jika senior salah, maka kembali ke pasal 1.
.
Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi dalam PRAMUKA.
Beberapa dialog saya dengan penegak yang melakukan hal serupa,ternyata pihak senior berpendapat bahwa yang sedemikian rupa itu merupakan tes mental,pembentukan karakter dan rasa hormat junior pada mereka, dimana hukuman dan bentakan adalah cara yang paling efektif untuk membuat junior menghormati mereka (senior).
Pendapat tersebut memang ada benarya, dimana sekarang ini junior bisa bersikap seakan hormat dan sopan terhadap senior.
.
APAKAH BENAR DEMIKIAN ??
Bukankah Rasa hormat itu muncul ketika kita merasa segan?
Dari sini saya berpendapat bahwa,rasa hormat yang didapat dari kasus seperti diatas adalah rasa takut akan hukuman.
Bisakah kita hilangkan kebiasaan ini ?
.
Untuk mendapatkan Rasa hormat dari seseorang, maka kita harus memiliki kelebihan, kebijaksanaan.
Rasa hormat tidak dibentuk dari bentakan dan hukuman.
Rasa hormat didapat karena kebijaksanaan, kemampuan, profesional,wibawa.
.
Jika hukuman disebabkan karena kesalahan,boleh boleh saja.
Tapi jangan sampai menyakiti dan membuat yang dihukum jatuh sakit.
.
Pesan moral :
Pramuka melatih disiplin, tapi Pramuka bukan militer.
kesalahan tetap kesalahan siapapun yang salah harus bersedia mengakui kesalahannya.tidak peduli senior, junior, maupun pembina.
Kegiatan Pramuka harusnya menyenangkan tidak penuh dengan amarah,bentakan,dan hukuman.
Mental yang kuat bisa dibangun dengan motivasi dan dengan meningkatkan rasa percaya diri peserta didik.
senioritas tidak ada dalam kamus Pramuka. Yang ada adalah hubungan seperti kakak beradik, saling mengingatkan, berbagi ilmu dan pengalaman
.
beberapa waktu yang lalu tersebar berita beberapa anak Pramuka memakan makanan yang ditaruh diatas tanah berumput tanpa wadah.
Hal ini salah.
Pramuka cinta alam, tapi bukan seperti itu, kebersihan, kesehatan tetap harus di perhatikan.
Kegiatan menantang dan mengandung pendidikan. Jadi, kegiatan Pramuka meski diadakan di alam terbuka tapi resiko harus diperhatikan dengan matang.
Kegiatan yang bermanfaat adalah yang utama.jadi, sebagai Pramuka yang cerdas kita harus pintar pintar membuat dan mengolah kegiatan.
Bukan hanya sekedar suka - suka atau asal asalan.
Disinilah peran pembina yang berkompeten sangat di butuhkan,saatnya kembali pada kegiatan Pramuka yang benar.
Sehingga tidak ada lagi orang yang berkata bahwa Pramuka kegiatan sia - sia, tidak jelas /nyeleneh,dan tidak bermanfaat.
FD_Rajomudo Ci@mis-Jabar